Adrian menggandeng tangan Alisha yang dengan segera ditepisnya.
"Sayang ...." bujuk Adrian.
"Gak usah panggil sayang-sayang," balas Alisha galak dan berjalan mendahului Adrian.
"Kalau papa liat kita berantem lagi ...."
Alisha seketika diam mematung. Adrian tersenyum kecil. Ancamannya berhasil. Dengan segera menyusul dan merangkul pundak Alisha, serta mengecup keningnya lama. Alisha yang masih kesal dengan suaminya, membalas dengan mencubit pinggangnya. Adrian mengaduh kecil.
"Jangan ambil kesempatan, deh!" Alisha memperingatkan dengan suara rendah.
"Aku lanjutin nanti di kamar!" Adrian tidak takut dengan ancaman Alisha. Karena tahu, di rumahnya, Yahya mendukung Adrian seratus persen hubungan dengan putrinya.
Mendengar ucapan Adrian, Alisha hanya bisa mendelik. Kemudian mengabaikannya.
Alisha menekan bell rumahnya, demi kesopanan tentu saja. Meski ini rumahnya, akan tetapi Alisha merasa tetap perlu untuk menunggu siapa pun di dalam sana untuk membukakan pintu.