App herunterladen
5.64% LOVE 3000 / Chapter 11: E2-X9 : Panet Bumi Kecil, Karen

Kapitel 11: E2-X9 : Panet Bumi Kecil, Karen

Namaku Karen, usia ku 15 tahun. Aku tinggal di Bumi kecil buatan sebagai tempat para anggota LPP tinggal. Aku putri dari salah satu anggota pejabatnya. Aku masih keturunan manusia dari kedua orang tuaku walau sudah bercampur dengan ras dari planet lainnya.

Mereka bertemu dari planet yang berbeda dari bumi ke 2 yang sudah ada. Walau yang menjadi bumi kedua ada 10 planet tapi itu dulu, bisa disebut generasi pertama penyebaran, sekarang ras manusia dan keturunannya sudah berada di semua planet dan galaxy dari yang terdekat sampai terjauh. Anggota utama LPP sendiri 100 orang, belum lagi anggota perwakilan antar galaxy dan alam semesta bisa mencapai kurang lebih 1 juta orang anggota.

Alam semesta itu sangat luas, satu galaxy saja bisa ada satu atau 20 planet di dalamnya bahkan lebih. Selain itu tidak semua yang berada di LPP anggotanya bukan hanya yang mempunyai sejarah ras manusia tetapi ras lainnya yang berkerja sama dan menjadi sahabat.

Bumi kecil julukannya tapi bukan buatan 100 persen, ini dibuat dari planet kecil sama dengan planet bulan di Bumi, yang terbuang yang mengarungi angkasa tanpa tujuan dan akhirnya 'di ikat' di tempat yang sebenarnya. Semuanya dibangun dari planet kecil tak bernama. Disini komplit, perumahan, tempat wisata, gedung pemerintahan. Semua pesawat antariksa bisa berustirahat disini sebelum melanjutkan perjalanan.

------------

Ini jabatan ke 3 yang disandang ayahku sebagai anggota Liga planet-planet termasuk yang termuda berumur 35 tahun sedang mamaku 32 tahun. Aku sudah tinggal disini selama 10 tahun. Bisa disebut ini rumahku. Sementara ibuku bekerja di sebuah departemen yang berkantor di sini juga.

Aku bersekolah di sebuah akademi terbaik disini. Nilaiku selalu bagus, aku tidak suka politik dan aku bercita-cita menjadi ilmuwan terkenal. Aku tidak punya banyak teman, bagiku pendidikan adalah nomor satu, sahabat atau teman bukan yang utama. Apa aku kesepian ? tidak ! aku bisa bercanda dan bercerita dengan ayah ibuku apapun itu. Aku tidak iri ketika melihat beberapa anak seusiaku bercanda dan mengobrol tentang apapun itu.

Sebenarnya ... ada alasan khusus sih ...! tidak semua orang suka anak seorang pejabat, ada sekelompok orang diluar sana yang membenci LPP menurut mereka semua pejabat itu selalu cari muka, hanya duduk tidak melihat apa yang terjadi di planet-planet yang sesungguhnya.

Aku sering dibully sejak aku pindah kemari, heran saja ! padahal menurutku aku, mereka dan aku sama ! sama-sama anak pejabat dan orang kaya dan pintar ! tapi mereka selalu iri denganku, dengan nilaiku, pretasiku dan kepintaranku ! aku tidaklah sombong. Tapi Akademi yang kumasuki bukanlah sembarangan, sebelum masuk mereka melakukan banyak tes buatku dari tes fisik sampai kemampuan otak padahal usiaku baru 5 tahun dan itu masuk TK ! belum lagi SD dan selanjutnya. Pelajaran pun makin susah seiring berjalannya waktu, harusnya mereka tidak boleh iri dengan yang lain hanya karena nilai bagus !

Aku juga tidak tahu politik itu apa, tapi yang aku tahu ayah dan mamaku mempunyai bidang akademi yang tidak bisa dianggap remeh, semua yang menempati posisi di sini bukan sembarangan tapi melihat kemampuan dan prestasi. mungkin hanya segelintir orang saja, tidak semua.

---------------

"Karen, papa ingin berbicara denganmu boleh ?" tanya ayahku setelah makan malam yang memang selalu ada obrolan santai sebelum kami tidur untuk beristirahat, aku mengangguk.

"Ada apa ayah ?" setelah kami duduk di sofa panjang, ayah duduk di sampingku.

"Kamu pasti sudah tahu tentang topik panas di parlemen LPP bukan ?" tanyanya, kami sering mengobrol tentang apapun termasuk di pekerjaan mereka atau di sekolahku dengan terbuka dan selalu berdiskusi.

"Maksud ayah tentang ... misi ke Bumi kah ?" tanyaku balik bertanya.

"Iya Karen, tinggal satu orang lagi yang masuk ke dalam misi ini yaitu kamu ! ketua dan profesor sudah memilihmu untuk ikut ke planet Bumi !" jawab ayahku, dan aku sangat terkejut,

"Kenapa aku ayah ? bukankah di sana masih banyak yang lebih pintar dariku ?" tanyaku. Ayah dan mama saling pandang.

"Karen, ayah pikir kamu akan senang dengan hal ini ?" tanya ayahku dengan heran.

"Aku tidak mau pergi ayah ! aku tidak ingin kehilangan kalian berdua !" jawabku sambil menunduk. Aku merasakan sentuhan di pundakku.

"Siapa bilang kamu akan kehilangan kami berdua ? kamu masih bisa pulang setelah misi ini selesai ?" ujar ayahku dengan suara lembut.

"Benarkah ? aku dengar kita harus tinggal disana sebagai penduduk baru planet Bumi !" jawabku, ayah dan mama tertegun.

"Dari mana kamu tahu Karen ! padahal ini rahasia !" dia sangat terkejut.

"Tuh benarkan ! aku tidak mau pergi !" jawabku marah dan langsung masuk kamar.

"Tok ... tok ... Karen ini mama sayang ! boleh masuk ?" aku mendengar pintu diketuk dan suara mama memanggilku, air mataku meleleh. aku menangis dan sedih. Pintu pun dibuka perlahan, mama masuk dan duduk disamping tempat tidur aku diam saja.

"Mama tahu perasaanmu sayang ! tapi misi ini bukan karena mama atau papa tapi ini untuk kebaikan kita semua dan itu sudah diputuskan oleh anggota LPP ! papa dan mama tidak bisa menolak ketika menerima surat, bahwa kamu masuk tim ! kami terkejut, apa yang ada di hatimu, sama yang kami rasakan !" aku bangun dan memeluknya.

"Aku takut mah !" jawabku, mama mengusap punggungku dengan lembut.

"Takut apa sayang ? akan ada 9 anak lain yang seumuran denganmu masuk tim ini ! dan kalian bisa berteman dengan baik !" aku merenggangkan pelukannya dan menatap mama.

"Benarkah ma ?" entah kenapa aku tertarik dengan hal itu.

"Tentu saja Karen, mereka berasal dari berbagai planet dan latar belakang yang berbeda !" ujar Ayah yang sudah berdiri di kamar.

"Ayah yakin, mereka akan berbeda dengan temanmu di sekolah yang selalu iri denganmu !" mukaku memerah.

"Ih ayah !" jawabku sambil cemberut, ayah dan ibu hanya tertawa.

"Jadi kamu setuju Karen ?" tanya ayahku dan dia duduk di sebelah mama dan aku mengangguk.

"Bagus, mereka akan tiba di sini minggu depan ! dan akan mendapat pelatihan disini selama 3 bulan sebelum misi di mulai !" jelas ayah

"Benarkah ?" tanyaku dengan mata berbinar.

"Tentu saja Karen, karena ini misi penting ! maka sesama anggota misi harus bekerja sama dan kompak ! secara khusus buat kamu, ayah akan berikan video tentang mereka agar kamu lebih mengenal lagi teman-temanmu, mau ?" tanya ayah aku mengangguk.

------------------

Beberapa hari kemudian setelah menontonnya, aku terdiam. Kenapa mereka memilihku ? padahal semua anggota tim punya sesuatu yang spesial di dalam dirinya. Yang aku tahu tidak semua ras campuran itu punya kelebihan seperti mereka contohnya aku. Di dalam diriku tidak ada yang spesial, apa karena nilai ku bagus ? itukan sudah menjadi standar umum ? entahlah.

"Ayah tahu kenapa mereka memilihku ?" tanyaku, tapi dia menggeleng kepala.

"Ayah tidak tahu sayang ! semua tentang hal itu, ada tim khususnya ! ayah dan lainnya hanya menyetujuinya saja tidak lebih ! kami tidak bisa sembarangan memasukan anggota tim begitu saja ! walau pun ada, mereka mempunyai pertimbangan sendiri !" jelasnya.

"Memang kenapa Karen ?" tanya mama heran.

"Anu .. ma .. pa ! setelah melihat video itu ... semua ternyata punya kelebihan tersendiri sebagai ras campuran ! sedang aku ?" jawabku. Ayah dan mama saling pandang kembali.

"Ayah rasa, kamu punya kelebihan dari yang lain ! ayah tahu kamu ingin menjadi ilmuwan bukan ? coba lihat apa yang kamu baca dan pelajari selama ini ? itu bukan bacaan untuk usia 15 tahun tapi yang sudah kuliah ! itu artinya kamu istimewa bisa menyerap ilmu dengan cepat !" jawab ayahku dan aku tertegun, aku tak menyadarinya selema ini.

"Setiap orang punya kelebihannya masing-masing Karen ! dan itu tanpa kita sadari !" mama menjawab aku mengangguk.

"Maafkan aku, mah .. ayah !"

"Sudahlah Karen ! kami mengerti !" jawab mereka bersaman dan kemudian tersenyum.

Bersambung ...


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C11
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen