Kapitel 251: Tawanya Pemandangan Paling Indah Di Dunia

"Aku tidak menyangka kamu akan berterus terang seperti itu."

"Jika tidak begitu, di tidak akan berhenti."

Pulang dari rumah tuan besar setelah mendengar keluh kesah Darren yang lelah dengan sikap Sebastian yang suka menyiksa, menurutnya, tapi bagi pria yang saat ini bersama dengan istrinya di rumah kaca adalah satu bentuknya dekat dengan saudaranya.

Dia bukan orang yang bisa duduk bersama mengobrol menikmati teh atau kopi bersama para sepupunya. Akan sangat aneh jika mereka membahas sesuatu dengan santai sambil tertawa.

Menggelikan....

"Kalian terlihat manis." Harum bunga yang semerbak menemani malam sepasang suami tersebut, yang memilih berbincang ringan sebelum ngantuk menyerang.

"Aku tidak yakin, mereka selalu mengeluh."

"Wujud rasa sayang mereka padamu," jawab Anna.

Sebastian tidak menjawab tapi dia setuju dengan perumpaan yang istrinya ucapkan.