App herunterladen
12.23% Penyihir Pemanggil / Chapter 17: Satu Hari Yang Melelahkan

Kapitel 17: Satu Hari Yang Melelahkan

Melihat Mielda dan juga sebuah makhluk yang aku panggil, melaku kan sebuah latihan yang sangat instens dan benar – benar berada pada sebuah hal yang sangat membuat ku berada pada sebuah pemandangan yang cukup menakjub kan tentang sebuah latihan layak nya sebuah pertarungan di medan tempur yang sesungguh nya, terlihat Mielda yang sangat kelelahan mengeluar kan banyak energi dan begitu sangat besar nya, namun makhluk panggilan yang berbadan besar dan berelemen tanah juga tidak mengendur kan pertahanan nya, dan sesekali dia melayang kan sebuah pukulan dan hantaman yang membuat area besar yang sangat menakjub kan, ledakan demi ledakan yang terlihat bagai kan kembang api yang terlihat cukup menyilau kan mata ketika melihat nya dari jarak dekat.

"Sudah nona, seperti nya anda nampak begitu kelelahan, dan sihir bintang satu saja tidak akan cukup melukai makhluk – makhluk seperti kami, di butuh kan sihir bintang tiga ke atas untuk bisa menggores badan kami" Ucap nya yang menjelas kan tentang betapa lemah nya sihir bintang satu untuk bisa melukai badan nya, dan juga di butuh kan sebuah sihir yang lebih besar, yaitu sihir dengan bintang tiga ke atas, dan untuk menguasai sihir bintang tiga ke atas, di butuh kan latihan yang lebih berat dari pada saat ini, dan juga membuat kami semua mengetahui bahwa meskipun aku memanggil makhluk sihir bintang satu namun kekuatannya setara dengan para penyihir tingkat berbintang tiga, pantas saja makhluk makhluk yang ada di dunia lain benar – benar sangat berbahaya dan begitu menyeram kan untuk di lawan.

Melihat hal tersebut akhir nya Mielda pun memutus kan untuk berhenti menyerang dan mengakui diri nya yang saat ini belum lah mampu untuk mengalah kan makhluk itu, dan dengan seperti itu, terlihat betapa lelah nya Mielda, aku pun segera menghampiri nya.

"Bagaimana latihan mu hari ini ?" Tanya ku kepada Mielda yang diri nya terlihat duduk dan juga menatap ke arah langit, melihat diri nya sendiri yang masih sangat jauh dari kata hebat, meskipun diri nya memang sudah terlahir dengan bakat dan kemampuan es yang alami dan sangat kuat sejak kecil, di tambah buku sihir bintang empat yang masih menyisakan satu slot bintang, di mana diri nya memiliki potensi dan juga masa depan menjadi seorang penyihir bintang lima yang sangat hebat nanti nya, namun siapa sangka sihir yang aku gunakan meskipun makhluk panggilan bintang satu bisa sekuat itu.

"Hebat sekali sihir dan kemampuan mu, aku jadi ingin berlatih lebih giat lagi" Ungkap nya yang mengagumi sihir panggilan yang aku miliki, karena sihir panggilan adalah sebuah sihir langka yang mudah untuk di miliki, dan terlebih lagi kitab sihir yang ku miliki seperti sebuah kitab kuno yang sangat usang, di tambah bintang yang tidak kelihatan membuat nya seperti tidak ada bintang nya sama sekali, orang – orang melihat diri ku seperti seorang penyihir bintang nol alias tidak memiliki potensi dan bakat sama sekali.

"Kalau begitu mulai hari ini dan seterus nya kita akan berlatih lebih giat dan lebih berusaha keras, hari ini mungkin kamu sudah mencapai batas nya, untung saja ada Punsi yang bisa menyembuh kan energi, luka, dan juga memberikan mana tambahan" Ucap ku yang mengingat kan Mielda untuk beristirahat dan juga mengatakan kepada nya bahwa kenyataan tentang fisik nya saat ini, yang sudah mencapai batasan maksimal nya, jika bukan karena Punsi mungkin saja dia sudah pingsan dan tidak bisa melanjut kan latihan nya, sejak tadi.

"Iya kamu, benar Punsi sangat menolong ku dalam latihan, kedepan nya mungkin kita harus melatih fisik kita terlebih dahulu, supaya kita bisa memiliki kapasitas mana yang lebih besar, dan dengan begitu kita bisa lebih berkembang dan lebih berkembang lagi" Sebuah senyuman yang terlihat dari wajah nya, sambil mengatakan sebuah perkataan yang penuh semangat membuat ku melihat diri nya yang sangat hebat dalam melihat kedepan, tidak ingin berdiam diri dan ingin terus bergerak maju untuk diri nya dan juga tujuan yang ingin dia raih.

"Apa impian mu yang sesungguh nya Mielda?" Tanya ku kepada nya sambil melihat ke arah diri nya, dan juga aku ingin tahu diri nya akan kemana dan apa yang akan dia laku kan nanti kedepan nya.

"Tentu saja aku ingin selalu ada di sisi mu, melihat mu menjadi penyihir terhebat di dunia" Ucap nya kepada ku dengan penuh harapan kepada ku dan diri ku bisa untuk menjadi penyihir yang sangat hebat dan di akui oleh dunia.

"Tentu saja, kita akan mewujud kan hal itu, dan membuat semua nya menjadi sebuah kenyataan" Aku yang membalas kata – kata dari Mielda, dan membuat kami terbakar akan sebuah semangat menggebu dan menjadi kan nya sebuah pacuan untuk melaju ke depan nya, entah dunia kejam seperti apa yang menanti kami kedua di depan nanti, namun bagi kami saat ini yang terpenting adalah bisa untuk mengeluar kan kemampuan kami semaksimal mungkin ke depan nya.

"Harus dong, kita harus semangat dan juga harus sering berlatih, apa lagi diriku masih bisa untuk menjadi penyihir bintang lima, dan memiliki kemampuan yang luar biasa kedepan nya nanti" Ucap Mielda yang menyemangati ku dan juga kami saat ini sangat menikmati kebersamaan kami berdua, membuat kami benar – benar berada pada sebuah keadaan yang mendorong kami untuk terus maju, berdua berasama nya, sejak aku kecil, di mana kami berdua sudah sejak lama melaku kan banyak hal yang sangat amat luar biasa.

Di depan sana akan ada banyak hal yang terjadi namun bagi kami, pijakan yang akan kami hentak kan dan juga langkah awal yang akan kami ambil adalah sebuah hal yang sangat membuat kami tertantang dan membuat kami sangat ingin untuk bisa terus maju.

"Tugas mu sudah selesai untuk saat ini, terima kasih atas bantuan mu, sekarang kamu bisa kembali ke dunia mu nanti aku akan memanggil mu kembali" Ucap ku kepada makhluk besar dengan elemen tanah yang aku panggil untuk memulai latihan ku dalam hal pemanggilan, ini merupa kan makhluk yang cukup besar dan memiliki kemampuan bertarung yang sangat hebat, terampil dan memiliki ketahanan tubuh yang luar biasa.

"Cepat sekali, baiklah kalau begitu, bila kamau memiliki keinginan untuk memanggilku lagi kamu tinggal panggil saja dengan kemampuan mu, aku akan segera keluar memenuhi panggilan tersebut" Ucap nya seraya pergi dan melambaikan tangan nya, terlihat raut wajah nya yang cukup bahagia setelah diri ku memanggil nya.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C17
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen