Adit menghampiri Bianca yang masih berdiri di ambang pintu masuk utama. Para pembantu langsung pergi menjauh.
Kedua tangan Bianca hanya bisa meremas rok seragamnya. Perempuan itu langsung memejamkan kedua matanya karena sudah bisa menebak apa yang akan terjadi.
Dan... PLAK!! Satu tamparan amat keras dan panas langsung Bianca terima dari tangan kekar milik Adit.
"SUDAH PAPA BILANG BERKALI-KALI JANGAN BIKIN ULAH!! Kenapa selalu bikin ulah sih? Kamu itu udah papa bolehin main lagi tapi kenapa ingkar? Kenapa bikin ulah? Papa tidak akan mau datang ke sekolah kamu!!"
Bianca terdiam. Sudah malas dan lelah menghadapi banyak reaksi orang yang membencinya hari ini.
"Di skors berapa hari kamu?!"
"Tiga minggu."
Jawaban Bianca membuat Adit mengepalkan kedua tangannya. Posisinya sebagai single parent terasa sangat berat sekali.
Pria itu hendak mengayunkan tangannya lagi pada Bianca. Namun tidak jadi dan memilih menahannya.