Kapitel 195: Hari Lebaran keluarga Rafardhan

Tanpa terasa waktu 30 hari itu berjalan begitu cepat, tibalah hari yang di nanti-nantikan sebagai puncak dari ibadah puasa mereka yaitu hari lebaran. Seluruh kota mengumandangkan takbir semalaman penuh, sampai di pagi hari sebelum solat sunah hari raya di mulai.

Pagi itu semua umat muslim berkumpul di masjid-masjid besar yang ada di wilayah masing-masing, mereka menunggu solat sunah yang di adakan berjamaah di sana. Semua orang tampak berseri di hari itu, mereka telah mencapai kemenangan setelah sebulan penuh berperang dengan hawa nafsunya.

Seorang pemuka agama berdiri, lalu ia memulai pidatonya yang biasa di sebut khutbah. Ada beberapa hal yang ia sampaikan, salah satunya kesenangan seluruh umat muslim yang berhasil mencapai hari kemenangan itu dengan ibadah yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Lalu pemuka agama itu memimpin doa untuk kebaikan semuanya, dan para jamaah yang hadir mengaminkan doa tersebut.