Kapitel 162: Lafiza Putri Rafardhan

Oeee.. oeee.. oeee

Suara tangisan bayi terdengar memenuhi ruangan persalinan Latifah, Latifah yang tadi hampir menutup matanya kini kembali tersadar saat mendengar suara tangisan itu. Tangannya yang meremas kuat selimut kini melemah, nafasnya masih tersengal-sengal namun mulai membaik.

Bahagia, satu kata yang kini memenuhi hati Latifah. Ia bersyukur karna bisa melahirkan anaknya dengan normal, dan semuanya berjalan lancar. Tidak ada kata lain yang bisa melukiskan betapa berbunganya hati Latifah saat ini, ia jadi tidak sabar melihat anaknya itu.

"Selamat ya bu, anaknya perempuan. Sehat dan cantik, semuanya lengkap. Tapi saya bersihkan dulu ya, ibu juga akan di bersihkan oleh perawat." Ungkap dokter itu dengan senyumnya.

Latifah ikut tersenyum, impian yang sudah lama itu kini bisa terwujud dengan indah.