App herunterladen
36.36% Za For Zo / Chapter 12: Bagian 12

Kapitel 12: Bagian 12

"Ngapain mamah kesini?" Kenzo bertanya jengkel tepat setelah mendaratkan bokongnya pada sofa yang ada didalam ruang ketua osis.

"Ya suka-suka mamah dong, mau kesini apa nggak. Ini kan sekolahan punya papah, wajar dong kalo mamah kesini."

"Satu lagi, mamah itu kepala yayasan disini kalo kamu lupa." Sinis Safira, ia dengan nyaman duduk bersandar pada dada Devin, suaminya.

Kenza tertawa ketika Kenzo menghembuskan napasnya tepat pada lehernya, "Mamah ganggu!" Ucap Kenza.

Safira dan Devin langsung duduk tegak saat mendengar ucapan Kenza.

"Kenza sayang, kok anak mamah ngomong gitu?"

"Kenza disuruh Kenzo ngomong gitu." Jawab Kenza dengan polosnya sambil bersandar nyaman pada dada Kenzo.

Safira melirik sinis pada anaknya.

"Mamah suka ganggu Kenzo kalo lagi berduaan sama Kenza." Ucap Kenzo dengan datar.

Safira mengibaskan tangannya, "Heh mana ada? Mamah nggak ada kayak gitu ya."

"Iya mamah kan solutip kayak Bu Tejo." Kenza dengan polosnya ikut berkomentar.

"Kok?" Beo mereka bersamaan. Sedikit tidak percaya jika Kenza menonton film ghibah yang lagi hangat diperbincangkan.

"Mamah suka ngepoin Kenza, suka nanya-nanya Kenza habis apa aja kalo Kenzo nggak ada."

"Ya kan mamah penasaran sayang." Safira tak terima.

"Kamu udah punya anak loh sayang." Ucap Devin menengahi.

"Kamu belain mereka?" Lagi, Kenzo mulai mengumpat kala mamahnya mulai kumat.

"Kalian ngapain kesini?" Kenzo bertanya lagi.

Devin menatap putra kesayangannya sebentar, sebelum akhirnya kembali menatap Safira diikuti dengan memberikan kecupan mesra dibibir istrinya yang tentu saja membuat Kenza berdecak iri.

"Kenzo! Kenza mau bibirnya dicium juga."

"Ayo cium Kenza."

"Kenza pengen!"

Baru juga Kenzo ingin menempelkan bibirnya, Mamah Safira kembali berulah.

"Mamah pengen ngajakin kalian ke villa."

"MAMAH!" Geram Kenzo yang dibalas cekikikan Safira.

"Nakal ya." Komentar Devin sambil mencubit hidung istrinya gemas. Ia kemudian menatap Kenzo, "Kalian ikut?"

"Nggak!" Jawab Kenzo sedikit jengkel dan menarik Kenza berdiri meninggalkan kedua orangtuanya yang masih duduk di sofa.

"Mau kemana?" Safira mengulum senyum melihat anaknya yang kesal.

"Minggat." Kenzo menjawab jengkel.

Lihat saja ia dan Kenza akan pergi nun jauh disana tanpa ada yang mengganggu. Tekat Kenzo cukup kuat untuk melakukannya.

_______

TBC


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C12
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen