"permisi tuan, kelompok Jaguar berusaha menghalangi paket yang kita kirimkan" ucap Valco pelan
Andreas berdiri dengan mata lebar, dia meremas kuat taplak meja dan menggebrak nya.
"kirimkan aku di mana posisi kalian saat ini" tanya Andreas
Valco mengirimkan sebuah posisi dimana mereka hampir berada di lepas pantai wilayah selatan,
setelah membaca lokasi tersebut, Andreas langsung bergegas memanggil anak buahnya yang berada di paviliun paling belakang,
memang di mansion yang sangat luas milik Andreas, dia menyiapkan tempat untuk para anak buahnya Istirahat dan tidur,
"Lionel" teriak Andreas kencang hingga membuat beberapa pelayan yang berada di dapur seketika menoleh kaget
mereka sepertinya sudah paham jika terjadi sesuatu namun mereka berusaha untuk tidak ingin ikut campur ataupun melihat kemarahan dari tuan besarnya tersebut,
"ada apa lagi?" Tanya Catlyn
Amora menggelengkan kepalanya serta mengangkat kedua bahunya, "entahlah aku rasa ada sesuatu yang terjadi, biarkan saja dan itu bukan urusan kita" sahutnya
Catlyn tertawa "Untung saja anak baru itu tidak berada di dapur sama seperti kita, bisa kau bayangkan seberapa pentingnya dia saat mendengar teriakan dari Tuan Andreas" pungkas gadis itu
"malam itu sangat baik dan juga cantik hanya saja dia belum terbiasa tinggal di tempat mafia seperti ini" balas Irene
Amora tertawa lebar saat mendengar penuturan dari gadis tersebut, sepertinya memang angka masih belum terbiasa tinggal di tempat seperti ini, Bahkan dia tampak panik dan juga ketakutan ketika dia melihat darah segar dari tubuh seseorang.
Lionel berlari cepat kearah tuan besarnya.
"siapkan helikopter ku sekarang" titah Andreas
Lionel mengangguk dan berlari kecil menuju lantai paling atas untuk menyiapkan helikopter pribadi Andreas.
"maaf tuan, bagaimana dengan tuan Cristiano? dia akan datang ke kantor untuk membicarakan pembangunan Apartemen milikmu" ujar Scott.
Andreas menghela nafas panjang "tolong kau siapkan semua nya, aku ada urusan sebentar dan untuk urusan perusahaan, kau tangani dulu" ucap nya sambil memasukan senjata kedalam belakang punggung nya.
"apa kau menyetujui perihal harga dari bahan bangunan mereka?" tanya Scott lagi
Andreas menghelah nafas panjang dan menoleh kearah Scott
"sudah berapa lama kau bekerja dengan ku Scott? hanya sebatas harga, kau pun tidak bisa menanganinya! Carikan harga yang sesuai dan aku mau pembangunan apartemen ku segera di mulai," sahut nya dengan tatapan tajam
Scott mengangguk, pria itu menundukkan pandangan nya sementara Andreas naik kelantai paling atas menuju helikopter yang mulai menyala.
saat pria itu membuka pintu bagian paling atas, tiba-tiba dia berpapasan dengan angka yang saat itu baru saja mengangkat jemuran.
"maafkan aku tuan" ucap gadis tersebut.
Andreas tak menyahut, pria itu segera melangkah bersama dengan beberapa anak buah nya menaiki helikopter.
angka tertunduk dan menuruni anak tangga, sementara Andreas hanya memperhatikan gadis tersebut dari udara.
"berikan kami GPS nya tuan, " pinta Lionel.
Andreas memberikan letak geografis pada pria tersebut dan menatap kearah langit.
"ada berapa anak buah kita yang ikut pengiriman paket ke selatan?" tanya Andreas
Holdis Menoleh " sekitar 35 orang tuan termasuk Valco" jawab nya
Andreas menghela nafas "apakah senjata kalian cukup? aku takut anak buah mereka membawa senjata yang cukup banyak dan aku tidak ingin jika anak buahku sampai terluka karena mereka, sebisa mungkin kita lah yang menghabisi kelompok itu" ucap Andreas
"baik tuan" sahut Leonel dan holdis
pesawat mulai terbang dan mengikuti GPS yang diberikan oleh Valco
tidak membutuhkan waktu lama helikopter tersebut sudah berada di atas kapal laut yang Valco dan anak buahnya Naiki.
mereka Langsung mendaratkan helikopter tersebut di lepas pantai dan menunggu untuk segera merapat ke dermaga.
benar saja baru kapal itu merapat ke dermaga sudah terdengar baku tembak yang kelompok Jaguar lakukan.
mereka berdua memang kerap kali saling memperebutkan wilayah, Itulah sebabnya baku tembak tak pernah sepi saat mereka berada dalam satu tempat.
"amankan paket kita karena aku tidak ingin mereka mencurinya" titah Andreas
Lionel mengangguk kemudian menembakkan beberapa peluru ke arah anak buah Jaguar, satu persatu tertembak begitupun anak buah yang Andreas bahwa mereka pun tidak luput dari tembakan dari anak buah Jaguar.
beberapa di antaranya pun tertembak entah itu di bahu, di jantung maupun di kaki.
Andreas cukup pintar dia membawa banyak anak buah Itulah sebabnya anak buah Jaguar mampu dipukul mundur dan membuat mereka lari tunggang langgang menghindari kejaran anak buah Andreas yang terkenal dengan sikap kejamnya.
pria itu menghela nafas panjang kemudian berlari ke arah dermaga dan melihat kondisi anak buahnya yang sudah tak bernyawa beberapa.
"kamu urus jenazah mereka dan berikan uang kompensasi untuk keluarganya" ucap Andreas
"Lalu bagaimana dengan paket ini Bukankah perjalanan kita sudah dekat?" tanya Valco
Andreas menoleh "pinta tuan rabbit untuk mengambil paket nya disini, kita tidak mungkin mengambil resiko" sahut Andreas
Valco mengangguk dan menghubungi tuan Rabbit untuk memberikan paket obat-obatan tersebut,
beruntung saja, tuan Rabbit menyetujui hal itu, dia pun segera datang sambil membawa sejumlah uang yang di janjikan.
beberapa menit kemudian, lima buah mobil mewah berhenti dilepas pantai, kelompok Rabbit turun dan tersenyum lebar kearah Andreas.
"halo tuan Andreas, Aku tidak menyangka jika pengiriman paket yang sedikit ini ternyata merepotkanmu.. aku membawakan sejumlah uang yang sudah kita sepakati dan kau bisa melihatnya karena aku tidak ingin ada kecurigaan diantara kita" ucap tuan Rabbit
Andreas tertawa terbahak-bahak kemudian meminta Valco untuk memberikan paket tersebut dan membuka sedikit agar tuan Rabbit bisa mencobanya
"eumm... sesuai dengan ekspektasi ku, oke.. terimakasih, aku menyukai rasa dari paket mu" ucap nya
Andreas tertawa dan memberikan uang dalam tas itu pada Lionel agar segera membawanya kedalam helikopter sementara beberapa anak buahnya yang lain tetap pergi dengan kapal laut.
tuan Rabbit melotot saat melihat noda darah di kapal milik Andreas.
"ada apa? apa kau diserang oleh Jaguar?" tanya nya
Andreas mengangguk "mereka tidak pernah kapok mencari permasalahan dengan kami, jaguar berpikir aku akan diam saja saat ia hendak mencoba mencuri obat-obatan milikku" sahut Andreas
tuan Rabbit tertawa lebar "mereka memang harus diberi pelajaran dan aku sangat setuju jika kau menghabisi kelompok Jaguar, Dia juga sering membuat onar di wilayahku" sahut tuan Rabbit
Andreas terkekeh kemudian bersalaman dengan Tuan rabbit Lalu naik ke dalam helikopter yang sudah menyala,
sementara Valco kembali menyalakan kapal lautnya dan berlayar ke arah dermaga milik Andreas.
saat Andreas berada di dalam helikopter mata Lionel menoleh ketika melihat ada darah yang menetes dari lengannya
"apakah tidak menyadari atau pun merasa kesakitan saat lenganmu berdarah tuan? kau terkena tembakan di bagian lengan dan kau tidak merasakan apapun saat berbicara dengan tuan Rabbit" ucap Lionel kaget
Andreas tertawa lebar "luka ini tidak seberapa, aku masih bisa menahan nya.. mungkin setelah sampai rumah aku akan mengobati luka ini " sahut Andreas
Lionel menggelengkan kepalanya, Andreas memang kerap kali terluka namun dia pintar untuk menahan rasa sakit dari luka tersebut meskipun darah yang keluar dari lukanya cukup banyak tapi dia seolah tidak merasakan apapun.
kini helikopter sudah berada di atas atap, kemudian Andreas serta anak buahnya segera turun dan duduk di ruang tengah sambil berteriak memanggil Amora.
Namun bukan Amora yang datang melainkan angka yang saat itu sedang berada tidak jauh dari mereka
"iya tuan? apa Anda memanggil Amora? Dia sedang berada di gudang jeruk" sahut gadis itu
Lionel bangkit dan menoleh "ambilkan kotak P3K, lengan tuan Andreas terluka.. cepat bawa obat itu kesini" titah Lionel
angka langsung beranjak menuju ruang makan dan mengambil kotak P3K lalu memberikan nya pada Lionel.
"kau ingin aku mengambil peluru dari dalam lenganmu?" tanya nya
Andreas mengangguk, "lakukan.." jawab nya datar
pria tersebut mengeluarkan sebuah jarum suntik dan menyuntikkannya ke lengan Andreas.
"lakukan sekarang" ucap Andreas
Lionel menyalakan lilin dan membakar pisau kecil di atas api, membiarkan nya panas setelah itu membelah lengan Andreas hingga membuat urat-urat leher pria itu keluar karena menahan perih
angka yang berada di sana, langsung menjatuhkan kotak P3K karena kaget
holsi dan Drew menoleh kaget saat kotak tersebut berantakan.
"dasar bodoh! cepat bereskan" geram Drew
angka langsung memunguti obat-obatan tersebut dan berdiri dengan sekuat tenaga meskipun kaki nya gemetaran.
"tuan" lirih gadis itu, dia merasa tidak tega melihat pria yang selama ini berwajah dingin tiba-tiba kesakitan seperti itu.
Lionel langsung mengeluarkan peluru tersebut dan menyiram luka Andreas dengan alkohol agar tidak infeksi setelah itu memberikan kain untuk mengikat luka tersebut,
angka langsung membereskan sisa pisau dan membuang peluru tersebut ke wastafel.
gadis cantik itu langsung membuatkan secangkir teh hangat untuk Andreas
saat gadis itu datang dengan secangkir teh, justru hal itu membuat Andreas mengerutkan keningnya
"aku tidak meminta mu membuatkan minuman hangat" ucap Andreas
angka tersebut lebar "tadi aku melihat kau begitu kesakitan, dan aku berinisiatif membuatkan minuman hangat untukmu karena itu akan menghangatkan tubuh mu" sahut gadis itu
Andreas terdiam sejenak lalu meraih cangkir teh tersebut dan meminumnya, ternyata benar yang dikatakan Gadis itu bahwa tenggorokannya jauh lebih nyaman dengan minuman hangat dari pada segelas wine.
"terimakasih" sahut Andreas datar.
angka Tersenyum dan beranjak masuk kedalam dapur.