Lagi, bak sebuah nostalgia, gadis itu kembali membuka kotak hitam yang ada di depannya. Menatap buku diary tua yang menjadi alasan dirinya untuk kembali membuka kotak ini. Ia mulai bimbang, ingin rasanya mencari keberadaan sang ibunda. Namun, apalah daya, ia bak seekor burung yang ada di dalam sebuah sangkar besar. Sandra memang bisa terbang, tetapi tak benar-benar bebas. Ada batasan yang tak boleh ia langgar.
Jari jemarinya mulai mengusap permukaan buku tua yang ada di depannya. Pandangan matanya mulai mengarah pada foto wanita muda yang tersenyum tipis menatap ke arah kamera. Dari foto yang baru saja ia temukan sebab terselip di dalam tumpukan kertas yang ada di kotak, ia kali ini benar-benar yakin, inilah ibu kandungnya. Wanita muda yang sudah melahirkan dirinya ke dunia. Bentuk mata, hidung, dan bibir itu benar-benar mirip dengan dirinya. Ibunya adalah wanita muda yang cantik.