Tanpa sadar Apo pun tertular tawanya. "Ha ha, shit " katanya. "Sumpah, ya. Phi tidak praktek di RS, tapi malah mengurusiku terus-terusan."
"Ha ha ha ha ha."
"Gajiannya berapa per bulan?" tanya Apo dengan nada jenaka. Entahlah, dia mungkin hanya terbawa suasana cair? Yang pasti mendadak ingin bercanda saja. "Cukup buat jajan di luar, kah?Atau beli es krim misalnya—"
Cup.
Apo pun terdiam karena mendadak kecupan itu hinggap pada bibirnya.
"Ya, lebih dari cukup, malah, " kata Paing. Yang wajahnya kini begitu dekat. Memerangkap Apo dengan matanya. Mungkin memeriksa apakah sang Omega tidak masalah.
Sangat tegang beberapa detik setelahnya. Perut Apo sampai keram hingga ke dada, tapi dia sendiri yang mendadak maju untuk memimpin ciuman yang berikutnya.
"Hmmh "
Bahkan sang Omega tidak ragu merangkul leher Paing hingga ambruk di ranjang medis. Meremas rambut tipis pada tengkuknya. Dan mereka saling memakan beberapa kali.