App herunterladen
87.5% Angel's Voice / Chapter 14: Chapter 14

Kapitel 14: Chapter 14

Alison mempercepat langkahnya, menuju ruang wawancara tahanan. Jika wawancara Harry dan pengacaranya masih berlangsung, seharusnya mereka ada di sana. Alison kembali mempercepat langkahnya, berjalan menyusuri lorong, dan berbelok mengikuti petunjuk arah yang tergantung di langit-langit. Alison berhenti didepan sebuah pintu lalu membukanya, pintu menuju ruang wawancara tahanan. Sebuah ruangan persegi dengan luas 5x5 meter yang terbagi dua oleh meja beserta sebuah kaca tebal, yang memisahkan tahanan dan orang yang mewawancarainya. Seharusnya mereka berada disini, setidaknya itu yang Alison pikirkan, tapi tidak ada seorangpun didalam sana. Ruangan itu kosong, bahkan lampunya pun mati. Alison menutup kembali pintu ruangan itu, dan bergegas kembali menuju meja resepsionis di lobby utama.

"Seharunya aku menanyakannya terlebih dahulu pada resepsionis sebelum berjalan kemari mencarinya." Pikir Alison.

Alison mempercepat langkahnya dan berlari kecil, berharap masih sempat mengejar keterlambatannya. Tapi langkahnya terhenti, dia nyaris saja menabrak seseorang saat menyusuri lorong yang berbelok. Itu juniornya, yang seharusnya sedang mewawancarai Harry beserta pengacaranya.

"Will?! kenapa kau disini?"

Wajah William terlihat terkejut, karena seniornya muncul didepannya dengan tiba-tiba dan hampir menabraknya.

"Senior Alison, kau sudah kembali?"

"Ya. Kenapa kau disini? Bukankah kau sedang mewawancarai pengacara Harry?"

"Wawancaranya sudah selesai sekitar 15 menit yang lalu."

Wajah Alison kini terlihat kesal. Melihat hal itu membuat William sedikit takut, memikirkan apa dia membuat kesalahan yang akan membuatnya dimarahi seniornya itu. Dikalangan Juniornya Alison dikenal sebagai sosok yang ramah pada semua orang, tapi tidak dengan Will. Dia ditunjuk menjadi bawahan Alison setelah pelantikannya sebagai penyidik baru, dan selama itu Alison selalu menuntunnya dengan tegas dan keras.

"Kenapa kau tidak mengabari ku?"

"Ma-maaf senior, aku baru saja ingin mengerimkan mu pesan."

Wajah Alison masih terlihat kesal, walaupun sebenarnya kekesalannya itu tidak ditunjukan untuk juniornya. Alison merasa seperti sedang memancing di laut dan mendapatkan seekor ikan layaran besar tapi benang pancingnya justru putus dan membuatnya kehilangan tangkapannya dan itu sangat membuatnya kesal.

"Apa kau sudah membuat laporannya?"

"A-aku sedang membuatnya sekarang."

"Baiklah. Serahkan padaku jika kau sudah menyelesaikannya."

Alison membatalkan niatnya untuk pergi kemeja resepsionis, dan pergi menuju area parkir untuk mencari Johnatan. Tapi saat Alison membalikan tubuhnya John sudah ada di belakangnya.

"John?! Wawancaranya…" Alison berniat memberi tau John bahwa mereka sudah terlambat, tapi John memotong perkataannya.

"Aku sudah bertemu dengan pengacara Harry."

Mendengar perkataannya membuat Alison sedikit terkejut dan bingung.

"Apa maksudmu?"

"Aku bertemu dengannya di area parkir. Dia keluar sesaat setelah kau memasuki gedung."

Mengetahui bahwa dia telah berpapasan dengan pengacara Harry dan tidak menyadarinya membuat Alison semakin kesal dan merasa bersalah.

"Maafkan aku John. Seandainya aku tidak membuang waktu…"

"Tidak Alison, kau tidak perlu meminta maaf. Seandainya kau tidak membuang waktu dan mempertemukan ku dengan Susan maka aku akan terus terjerat dalam keraguan."

Alison hanya diam tidak tau harus mengatakan apa setelah menghilangkan sebuah kesempatan untuk mendapatkan barang bukti.

"Kau tida perlu khawatir Alison, kita akan memenangkan pengadilannya."

Alison memalingkan pandangannya pada John. Wajah John kini terlihat seperti seekor harimau yang sedang menerjang mangsanya. Raut matanya terlihat sedikit tajam dan dipenuhi ambisi juga amarah, seakan ada api yang berkobar didalamnya. Entah apa yang membuatnya seperti itu, tapi mendengar perkataan John sedikit membuat Alison tenang.

"Apa kita bisa melihat rekaman wawancaranya?" Tanya John.

"Ya, tentu." Jawab Alison.

Alison membalikan tubuhnya, bermaksud untuk menuntun John menuju ruang CCTV yang merekam aktivitas didalam ruang wawancara tahanan selama wawancara berlangsung. Tapi langkahnya terhalang oleh William yang masih berdiri dibelakang Alison sedari tadi.

"Kenapa kau masih di sini?"

"Aa… Mo-Mohon permisi Senior." Jawab William dengan penuh ketakutan dan beranjak pergi dari sana.

Alison melanjutkan niatnya dan berjalan menyusuri lorong menuju ruang CCTV, sementara John mengikutinya dibelakang.

"Siapa itu?" Tanya John.

"Siapa?" balas Alison dengan nada yang bingung.

"Orang yang tadi bersamamu." Jelas John.

"Ah… itu Juniorku. Namanya William McTavish, dia menjadi bawahan ku semenjak 3 bulan yang lalu. Dia begitu kikuk dan ceroboh, tapi memiliki hati yang teguh dan juga perkerja keras. Kalau saja dia bisa menghilangkan sifat cerobohnya itu mungkin dia bisa menjadi penyidik kepolisian yang hebat." Jelas Alison.

Dari perkataannya John tahu, walaupun Alison begitu keras pada Will seperti tadi, dia tetap perduli pada Juniornya itu.

"Menjadi penyidik di usia semuda itu hebat sekali dia."

"Kau akan terkejut jika mengetahui berapa usia termuda agen intelegent kesatuan khusus. Ya tapi dia memang yang termuda di antara kami penyidik kepolisian London." Jawab Alison, seraya tertawa kecil.

Mereka sampai di ruang CCTV. Alison menempelkan kartu tanda pengenal kepolisian nya disebuah kunci elektrik. Kunci itu mengeluarkan suara "bip" yang berbunyi pelan, disusul dengan suara kunci pintu yang terbuka. Alison membuka pintu, menunjukan sebuah ruangan gelap kepada John, dan tiba-tiba ruangan itu menjadi terang, seraya dengan tangan Alison yang menekan tombol saklar, menunjukan apa saja yang ada didalam ruangan itu pada John. Sebuah ruangan kecil, mungkin luasnya hanya 3x3 meter persegi. Di ruangan itu ada sebuah komputer dengan 5 layar LCD 21 inc dan sebuah rak besi yang memenuhi salah satu sisi ruangan itu, rak lima rangkap yang dipenuhi banyak mesin pembaca *LTO.

Alison menarik sebuah kursi dan meletakkannya di depan meja komputer dan mempersilahkan John untuk duduk lalu mengambil satu lagi untuk dirinya. Kemudian Alison menekan tombol power di CPU komputer itu, menyalakan kelima layar LCD yang mati dan mulai mencari data rekaman wawancara Harry dengan pengacaranya. Tidak butuh waktu lama untuk menemukan data rekamannya. Mesin pembaca LTO dibelakang mereka mengeluarkan suara dengung pelan, yang menandakan mesin sedang memuat data yang mereka cari. Butuh waktu sedikit lebih lama untuk mengakses data yang disimpan didalam LTO dibanding Harddisk atau *SSD karena LTO masih menggunakan pita untuk menyimpan datanya. Memang benar butuh waktu yang lebih lama untuk mengakses atau menyimpan data kedalam LTO dibanding Harddisk atau SSD, tapi LTO dapat menyimpan data dalam kurun waktu yang lama dan memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk terjadinya kehilangan atau kerusakan data yang disimpan dibanding Harddisk atau SSD.

"Jika memang firasat ku benar. Ada petunjuk di rekaman ini." Gumam John.

Bunyi dengung Mesin pembaca LTO kini terdengar semakin pelan, seraya dengan data rekaman yang kini sudah dapat diputar muncul di layar LCD tengah. Panjang durasi rekaman itu sekitar 1 jam, rekaman yang menunjukan dua pria yang saling bertatapan di dalam satu ruangan yang terpisah dengan kaca dan meja. Sudah hampir sepuluh menit rekaman itu diputar tapi tidak ada satupun dari mereka yang bicara, hanya duduk di kursinya masing-masing dan saling menatap melalui kaca di depan mereka.

"Apa ini rusak?" Gumam Alison bingung.

Alison mencoba untuk menaikan volume suaranya, tapi tidak ada suara apapun yang keluar dari rekaman itu. Alison menutup data rekaman itu dan mencoba memutarnya kembali, berharap kali ini akan ada suara yang keluar dari rekaman itu, tapi tetap tidak ada suara apapun yang keluar dari rekaman itu. Alison sedikit kesal karena kerusakan itu, sejujurnya dia telah berharap akan mendapatkan sebuah petunjuk dari rekaman itu, setelah menghilangkan kesempatan pertamanya. Tapi tiba-tiba ada suara yang keluar dari rekaman itu.

[Kau harus bicara Harry.]

*LTO (Linear Tape Open.) Sebuah perangkat penyimpan data yang menggunakan gulungan pita magnetik untuk menyimpan data didalamnya.

*SSD (Solid State Drive). Sebuah perangkat penyimpan data yang menggunakan rakitan Integrated Circuit untuk menyimpan data didalamnya.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C14
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen