Aku sedang berjalan diantara corridor menuju apartemen Alya ketika tiba tiba telepon genggam ku bergetar.
Dan ini dari anya. Jari ku terhenti tak tau mana yang harus ku pilih antara mengangkat nya atau mengabaikan nya.
Anya mungkin akan kesal jika aku tak mengangkat nya. Namun aku takut jika aku mengangkat nya anya akan tau sedang apa aku sekarang dan marah nya mungkin malah bertambah besar . Dan itu hanya akan menambah masalah.
'Aku lagi di luar nyah'
Dan akhir nya aku putuskan untuk mengirim pesan saja.
Setidaknya aku pikir dia tidak akan bertanya lebih banyak jika aku membalas nya sepeti ini.
Bukan kah ini chat yang sangat natural yang sering di gunakan banyak orang.
'Oh, ok. Pulang jam berapa? ' tanya anya yang tampak nya tak menyimpan curiga dengan telepon nya yang malah aku balas dengan text.
'Aku ngga tau. Mungkin siangan, kenapa nyah? ' balas ku lagi berusaha se natural mungkin.