Kapitel 289: 130

"Ok kalau begitu. Kenapa kamu beralih ke banyak cowok dan sekarang malah mau menikah dengan abang, jika seperti itu. Itu bukan cinta namanya" Ujar gadis penuh ke ragu raguan.

Jika aku menjadi gadis mungkin itu pula yang aku katakan. Waktu pengakuan ku tentang cinta pertama ku ini. Dan waktu dimana aku ingin gadis melupakan cinta nya bertaut sangat dekat. Sehingga pasti ia akan berfikir jika kini aku hanya sedang membuat alasan demi alasan.

"Karna aku ingin melupakan nya" Ujar ku sambil mengalihkan pandang ku darinya.

Aku mengutuki diri ini yang malah mengatakan pengakuan ini langsung di depan orang nya.

Sejujurnya aku mulai takut. Bagaimana jika aku malah keceplosan dan membongkar persaan yang sudah aku pendam terhadapnya dengan cukup lama ini.

Bagaimana jika aku tak tahan dan malah melakukan hal bidoh nantinya

"But why? Tapi kenapa? " Tanya ku lagi masih belum bisa mengerti.