Kapitel 264: 105

Lagi pula apa yang bisa aku lakukan. Sangat tidak mungkin untuk ku, untuk mewanti wanti gadis agar menjauh dari nya.

Lagi pula terakhir kali aku bertemu dengan nya di bandung. Ia terlihat seperti anak baik . Meski terlihat dengan jelas bahwa ia terlihat seperti seseorang yang membutuh kan kasih sayang.

"Nyah aku harus bagai mana? " Akhir nya suara gadis terdengar juga.

Namun tak seperti biasanya suaranya saat ini terdengar bergetar dan tak stabil. Membuat aku merasa was was dan curiga dengan apa yang sedang terjadi padanya. Dan apa yang akan ia katakan selanjutnya.

"What's going on? (Apa yang terjadi) " Ujar ku tak bisa menyembunyikan rasa khawatir ku.

Bagai mana mungkin aku tak khawatir. Deri sekian lama ia rajin menelepon ku atau aku menelepon nya. Rasanya baru kali ini aku mendengar intonasi yang tidak familiar ini.

Suara nya seolah memberi tahu bahwa saat ini ia tidak dalam keadaan sadar. Lebih tepat nya Suaranya terdengar seperti seseorang yang sedang mabuk.