Kapitel 162: awal

membuat ku sebisa mungkin mengatur laju nafas dan jantung ku agar tak ketauan. Dan membuat Anya bertanya tanya dan curiga.

"Ntah mengapa aku merasa menjadi orang jahat" Ujar Anya lagi masih dalam pelukan ku.

Bisa ku rasakan air mata nya yang mengalir dan menetes di pundak ku. Membuat aku yang tadinya fokus menyembunyikan kebohongan ku agar tak terlihat dan ketahuan oleh Anya.

Akhir nya Berakhir menjadi, rasa bertanya tanya tentang apa yang terjadi pada Anya.

Mengapa tiba tiba air matanya mengalir dan ia tampak di rundung sedih yang sangat dalam.

dan jika di ingat ia pun tak mengamuk seperti apa yang aku kira akan ia lakukan ketika ia melihat wajah ku.

Rasa bersalah membuat Aku pun mendorong nya sedikit, melepas pelukan nya dari ku. agar bisa melihat wajah nya yang tertunduk ketika aku menatap nya.

"Kamu kenapa? " Tanya ku sambil mengusap air mata yang telah jatuh membasahi kedua pipi nya.