Serigala raksasa berbulu hitam-merah itu melolong sebelum berlari menuju tim ekspedisi Luna dan Silas. Saking cepatnya ia berlari, tubuhnya tampak kabur bagi siapa pun yang melihatnya, kecuali Emery. Emery sendiri telah menggunakan mantra kulit batu sebagai pertahanan, dan tanpa ragu-ragu, ia menabrakkan dirinya ke serigala raksasa itu. Bentrokan antara mereka berdua menyebabkan ledakan air yang keras.
Karena mantra kulit batunya, Emery beruntung. Walaupun kecepatan dan kekuatan dari serigala itu kurang-lebih tiga kali lebih hebat dari kekuatan pejuang normal, mantra itu tetap berhasil melindunginya. Namun, walaupun serigala itu memang terpelanting kalah, ia tidak menyerah. Ia bahkan tidak terluka sama sekali. Ia langsung kembali berdiri dengan cepat.