Kapitel 231: aku pilihan terbaik

"ayok.." ucap hendra mengulur tangan nya pada niken

"huh.. mau kemana lagi ?" tanya niken

"tentu saja meminta restu pada mertua" ucap hendra tersenyum

mertua ?? apa maksud nya? benar benar bikin orang penasaran!! jangan bilang dy tau kedua orang tua ku di kuburkan di pemakaman ini.. ini tidak mungkin kan? sedari awal aku bahkan tidak pernah menyebut kan nama keluarga ku pada siapapun.. lalu yang ia katakan mertua itu siapa?" gumam niken berdebat dalam hatinya

niken yang tak kunjung menyambut uluran tangan hendra, membuat hendra kehabisan kesabaran. pria itu pun langsung merebut paksa tangan nya.

"hei !!! lepas !!" triak nya

"sayang.. tidak kah kamu menurut sedikit.. kita kan akan menemui kedua orang tua mu.. seharus nya kamu bahagia bukan nya malah marah marah begini???" ucap hendra penuh kasih sayang

berbeda dengan niken, ia semakin mengernyit kan kening nya menatap hendra dengan penuh tanda tanya.