Kapitel 167: Cemburu

" jangan khawatir.. aku sudah selesai" ucap niken yang langsung keluar dari kamar mandi

"Bisa kah kamu membantuku memasangkan kancingnya" tambah niken lagi

"Hah? Ya.. tentu.. " jawab hendra terkaget sambil menelan saliva nya

Niken pun membelakangi hendra. Hendra pun hanya bisa menatap kulit putih mulus itu.. perlahan ia pun menaikan resleting dress ketat berwarna hitam yang niken kenakan

"Hah.. seperti nya aku bertambah gemuk.. baju ini benar benar menyiksa ku.. beruntung aku sudah berhenti, jadi aku tidak perlu memakai pakaian ini lagi.." eluh niken

"Kamu tidak gemuk.. kamu hanya sedang hamil.. dan masalah pengunduran dirimu, Aku belum membicarakan itu dengan orland.

****

Desty kini terduduk di tepian ranjang.. setelah mengingat dimana ia melihat foto villa tepi bukit itu, ia menjadi gusar sendiri.. penasaran.. yah.. kata penasaran lebih tepat menggambarkan perasaan nya saat ini..