Kapitel 162: Salah paham

Di setengah perjalanan nya kembali menuju ruangan obgyn untuk menemui niken. Tanpa di duga ternyata ia melihat niken telah keluar lebih dulu dari ruangan itu, gadis itu berjalan sambil menunduk kan kepala nya ke bawah, dan terlihat sedang memeluk jas miliknya.

Ia cukup terpukul melihat tampilan niken saat ini.. tapi Hatinya kembali sakit.. mengingat kenyataan bahwa niken menghianatinya.

Walau pun di antara mereka tidak pernah ada kata jadian atau kesepatakan untuk saling memiliki, tapi kebersamaan mereka yang hampir 24 jam itu bisa menjadi bukti jika mereka sama sama memiliki perasaan yang sama.

Hendra pun berhenti melangkah. Ia hanya menunggu gadis yang berjalanan menunduk itu tiba sendiri di hadapannya.