Hari telah semakin larut.. ternyata dokter yang hendra pilih kan memiliki pasien yang cukup banyak. Dan ia pun baru sadar jika ia mendapatkan nomor antrian 49
"Huff" eluhnya merasakan pegal di lehernya. Karena ia masih menjadi senderan tidur niken.
"Nyonya Niken Brata.. nyonya niken brata," panggil seorang suster memekikkan mama pasien antrian selanjutnya.
Hendra pun tersadar jika itu lah giliran mereka. "Niken ayo bangun.. sekarang giliran kamu.." ucap hendra membangun kan niken
"Ah.. oke.. ucap niken berjalan memasuki ruangan dan di susul oleh hendra di belakangnya
"Apa keluhannya nyonya?" Tanya dokter rinita
"Saya sering sakit kepala dok.. lemes.. gak nafsu makan"
"Apa ada muntah muntah di pagi hari?"
"hanya dalam 2 hari ini saja dok.."
"Oh.. kalau begitu.. anda salah menemui dokter.. ini adalah kabar baik.. jika saya tidak salah.. biar lebih pastinya.. saya kasih surat rujukan ke dokter obgyn saja.. mumpung dokter susan masih praktek.."
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!
Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!
Saya sudah memberi tag untuk buku ini, datang dan mendukung saya dengan pujian!
Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!
Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan menmbaca dengan serius