Kapitel 220: TAK MENYANGKA

Gilang hanya terkekeh. Lalu menyapa Jaevan memperkenalkan diri kalau dia adalah teman dekat Kayla sejak sekolah SMA dulu. Seharusnya, Gilang tak perlu tetapi dia memang anak yang jujur malah membuat Jaevan agak cemburu.

"Aku teman baru Kayla. Salam kenal ya." balas Jaevan diiringi senyuman tipis.

Melihat keakraban Kayla dengan cowok itu membuat Jaevan hilang selera. Cemburu. "Btw hari ini aku ada janji, terima kasih ya Kayla untuk makan bersamanya. Aku pergi dulu." pamit Jaevan.

"Terima kasih kembali. Hati-hati di jalan ya sobat, thanks traktirannya." balas Kayla.

Jaevan membalasnya dengan senyuman lalu pergi meninggalkan mereka. Cukup sesak dadanya. Tetapi Jaevan hanyalah seorang teman tidak pantas memperlihatkan kecemburuannya. "Kenapa aku harus pergi. Kelihatan sekali cemburuku ini!" gumamnya. Ia sendiri juga malu.

___

"Keliatannya dia cemburu." kata Gilang.