Kapitel 74: Alasan Kuliah di Kota

Wawan yang melihat hal ini sebenarnya sedikit tidak senang. Dia mengambil botol dan menuangkan segelas anggur ke gelasnya. Dia tahu bahwa Satria banyak membantu keluarga mereka hari ini. Tanpa Satria, reputasi Fariza mungkin akan hancur total oleh orang-orang itu. Tapi Satria berasal dari Surabaya, dan Fariza hanya berasal dari desa. Mereka berada di dunia yang berbeda. Apa Satria akan serius tentang Fariza? Bagaimana jika dia hanya ingin mempermainkan Fariza?

Dari segi kecantikan, Wawan mengaku bahwa keponakannya itu sangat cantik, dan sulit untuk dilupakan setelah dilihat sekilas. Tapi ada orang di luar sana yang tentu lebih cantik dari Fariza. Jika ada gadis yang lebih cantik dari keponakannya di masa depan, bagaimana Satria akan memilih?

Setelah memikirkan untuk sekian lama, Wawan akhirnya angkat bicara dengan berani, "Satria, aku akui kamu luar biasa dan aku sangat menyukaimu. Menurutku kamu juga harus tahu bahwa reputasi Fariza tidak terlalu bagus, bagaimana menurutmu?"