Kapitel 250: Perasaan Sesungguhnya

"Paman!"

Belum bertemu denganmu.

Hari-hari ini, kekhawatiran, kesedihan, ketidakberdayaan, kesedihan.

Semuanya datang ke hatinya, mata Gayatri Ramadhani panas dan asam.

Dia dengan putus asa bergegas untuk memeluk Aidan Ramadhani, "Paman!"

"Aku sangat mengkhawatirkanmu!"

Aidan Ramadhani mengerutkan bibirnya, dan memalingkan matanya dengan takut-takut untuk melihat Manda Koentjoro. Dia ingin memeluk Gayatri Ramadhani dengan tangannya, tapi dia tidak berani.

Bagaimanapun ...

Sejak pengalaman hidup Gayatri Ramadhani mulai terungkap, dia, seorang pengawal dari pedesaan seperti Aidan Ramadhani, tidak lagi layak untuk pamannya.

Identitasnya terlalu berjauhan.

Dia seharusnya menjadi gadis manis di langit, tetapi karena momen tak tertahankannya, dia menderita penderitaan bertahun-tahun, hampir ... hampir tidak dapat mengenali orang tua kandungnya.