Kapitel 150: Menjemput Teman-Teman Yang Tersisa

"Yang Mulia ...."

"Ah, kau ke sini? Apa mau meminta sesuatu lagi?" dia bertanya seperti ini untuk menggoda lelaki imut ini.

Tapi, Mafu langsung tahu niatnya menggodanya kemudian Mafu berdiri sejajar di dekatnya dengan menyilangkan tangannya untuk bersedekap lalu memasang ekspresi kesalnya ini.

Mungkin bagi sebagian kebanyakan orang postur tubuh kecil dan pendek itu membuatnya tampak seperti masih bocah, itulah yang membuat orang selalu ingin menggoda Mafu.

"Asal yang mulia tahu saja ..., aku ini sudah umur 30 tahunan lebih dan sudah melewati masa-masa mudaku." Ucapnya dengan nada sedikit kesal juga.

"Ah~ sudahlah." Tadinya Mafu ingin membicarakan sesuatu tetapi, karena ini agak mengesalkan maka dia tidak jadi membicarakannya.

Tentu saja saat Mafu mengatakan hal itu, sang lelaki tampan ini sesaat membuka matanya lebar-lebar menatapnya kemudian dia menghentikan Mafu untuk pergi.

"Tunggu!" serunya dengan agak keberatan.