Kapitel 242: MENGHANCURKAN TEMBOK PENGHALANG

"Dad, why does Mommy look so sad? Aren't we going back to mommy's hometown?"

(Dad, kenapa Mommy kelihatan sedih sekali? Bukannya kita akan kembali ke kampung halaman Mommy?)

"Great-grandfather was seriously ill. So, Mommy is sad. Cheer up your Mommy, son!"

(Kakek buyut sakit keras. Jadi Mommy bersedih. Hiburlah Mommymu, Nak!)

Lion memperhatikan Sunny yang mendekat ke Mayang. Si kecil cerdas itu mencoba membujuk sang mommy yang murung sejak menerima telepon yang mengabarkan kalau sang kakek kritis.

'Apa memang karena memikirkan kakekmu saja, atau ada hal lain yang kau pikirkan Rose? Hatiku tidak tenang. Ketakutan akan kehilanganmu begitu besar sekarang,' Lion berucap dalam hati sambil memperhatikan interaksi Mayang dengan Sunny.

Dalam senyumnya, Lion menyimpan ketakutan. Ia takut saat mereka datang ke negara Mayang, Mayang akan kembali ke pelukan Biantara dan Sunny akan lebih menyayangi Bian dari pada dirinya.