"Aku mengakui kalau itu adalah kesalahanku, Tuan. Tapi aku memiliki alasan untuk melakukan pertunangan ini," jawab Bian murung, "sebelum pergi meninggalkanku, Mayang berpesan padaku kalau aku harus lebih kuat dan bangkit. Lalu aku berpikir bagaimana caranya agar aku bisa mengimbangi statusnya dan menariknya kembali padaku setelah aku berhasil nanti,"
"Karena mustahil kalau aku bergabung dengan militer seperti anda dengan basic yang kumiliki hanya seputar bisnis dan uang, lalu aku berpikir kenapa aku tidak merambah ke dunia politik pemerintahan? Karena dari situ aku juga bisa berhubungan dengan keamanan negara,"
Bian kembali menjelaskan awal mula rencananya mendekati keluarga Brawijaya. Pasalnya, dalam waktu dekat, Brawijaya akan dicalonkan sebagai wakil kepala pemerintahan tertinggi di negara ini, dan kemukinan besar, nama Biantara juga ikut naik.
Tidak mustahil di periode berikutnya, Biantaralah yang akan menggantikan posisi Brawijaya dengan pamornya yang tinggi di publik.