"Bian, bersikaplah yang sopan di depan kakekku! Sembunyikan dulu kekonyolanmu di depannya, kalau kau mau hubungan kita direstui Kakek!" ucap Mayang pada Bian sambil berjalan menuju ruang makan.
"Semenakutkan apa Kakekmu? Apa lebih menakutkan dari istriku yang memaksa ingin menyetubuhiku secara paksa seperti kemarin, hem?" tanya Bian sambil terus menggoda. Tidak sekalipun moment kebersamaan dengan Mayang ia lewatkan tanpa menggodanya.
"Diamlah! Sepertinya aku salah memberitahukan hal-hal baik padamu! Otakmu sudah tercemar kemesuman tingkat akut!" omel Mayang yang tidak sampai pikir kemesuman Bian sudah di tahap tidak tertolong.
"Ya, semua itu karena kamu! Sebelumnya aku tidak memiliki pikiran liar seperti ini. Semua wanita sama di mataku, tidak menarik dan biasa saja! Hanya kamu yang berbeda. Tidak seperti wanita lain di luaran sana," ucap Bian jujur.