App herunterladen
29.41% Always Falling For Your Trap! / Chapter 5: Episode 4

Kapitel 5: Episode 4

Seperti biasa kehadiran dari kelompok mereka selalu menarik perhatian banyak orang. Bahkan seperti sekarang, Baekhyun dan para sahabatnya sedang berada di kafetaria fakultas. Mereka sedang membahas silabus tentang Desain Grafis yang akan dilakukan tugas per kelompok sambil sesekali menikmati cemilan di depan mereka sebelum menu makanan utama di siang hari itu siap diantar ke meja mereka.

Sesekali mahasiswa dan siswi yang melewati meja mereka sengaja berhenti sejenak dan mengajak mereka bicara walaupun sekedar bertukar sapa. Mereka bukannya tidak tau, bahkan mereka tau sekali jika kelompok mereka dipandang elit oleh mahasiswa lainnya karena siapa yang tidak mengenal mereka? Byun Baekhyun yang seorang Jenius Goddess merupakan anak dari pengusaha terkenal yang bergerak di bidang kuliner dan juga fashion, Byun Yunho dan Byun Heechul. Atau seperti Kim Minseok atau yang dipanggil Xiumin itu adalah anak dari seorang Menteri Pertahanan Negara, Xi Luhan yang merupakan anak konglomerat dari negeri Tirai Bambu, Tao yang merupakan anak dari Menteri Perdagangan Tirai Bambu, Lay seorang anak dari pengusaha yang bergerak di industri pelayaran dan Kyungsoo yang juga merupakan anak dari pengusaha sukses di bidang kuliner. Jadi tidak salah jika mereka disebut-sebut sebagai pewaris kerajaan industri dan perdagangan, apalagi sekarang Baekhyun menjadi kekasih dari Park Chanyeol yang juga mempunyai nama dikalangan mahasiswa XOXO Universitas.

Ini sudah masuk minggu ketiga keduanya menjalin hubungan yang publik ketahui sebagai sepasang kekasih dan hingga saat ini keduanya masih belum mendapatkan kabar dari kedua orangtuanya perihal hubungan itu. Baekhyun berpikir mungkin kedua orangtuanya tidak terlalu mempermasalahkan hubungan ini, toh bisa dibilang tidak terlalu penting kan karena bukan hubungan nyata. Jadi ia hanya cukup menahan mulutnya untuk tidak mengatakan apa-apa kepada orangtuanya yang tengah sibuk dengan urusan bisnisnya di luar negeri.

"Baek, kamu tau gak sama mahasiswi Jurusan Seni yang bernama Joy?" Tanya Luhan seperti bisa bertindak sebagai perantara dan informan masalah ghibah.

"Huh? Siapa?" Tanya Baekhyun masih sibuk dengan lembaran silabus didepannya.

"Park Soo Young atau dikenal Joy, anak Fak. Seni jurusan pertama." Terang Luhan yang kini duduk menghadap Baekhyun.

"Entahlah. Memang ada apa? Penting buat aku tau?"

"Ck, kau ini. Berita besar tentang kekasihmu harusnya diperhatikan jangan hanya belajar saja." Kata Luhan gemas sambil memegang lengan Baekhyun bermaksud mendapatkan perhatian dari pria kecil itu.

"Xi Luhan, katakan saja langsung ada apa memangnya?" Baekhyun dengan enggan melepas lembaran yang sejak tadi sedang dihapalkannya dan melihat sahabatnya itu. Ia tau pasti, jika ia tidak memberikan perhatiannya pada apa yang Luhan ceritakan sudah dipastikan seharian ia akan terus dibayang-bayangi oleh celotehannya.

"Kau tau-"

"Enggak."

"Heh, bangsat. Dengar dulu baru komentar!" Maki Luhan karena Baekhyun sepertinya sengaja untuk membuatnya kesal.

"Cepat katakan sebelum aku malas nih."

"Si Joy ini beberapa kali katanya dibilang suka deketin Park Chanyeol. Malah katanya dia pernah 2 kali menyatakan cinta tetapi berakhir ditolak terus oleh Chanyeol." Luhan kembali bercerita setelah beberapa saat.

"Hmmm, terus?" Terlihat kerutan kening di wajah Baekhyun karena tidak mengerti kemana arah pembicaraan Luhan.

"Ahh, perempuan itu!" Kata Xiumin yang juga akhirnya ikut berbicara karena penasaran.

"Yang mana? Bukannya namanya itu Rose?" Tanya Lay yang juga sudah melupakan silabusnya dan malah ikut nimbrung dalam pergibahan itu.

"Joy dan Rose sama sih, mereka sama-sama dikatakan menyukai Chanyeol dan beberapa kali sempat menyatakan cintanya." Kata Luhan pada temannya, "Dan kamu -Byun Baekhyun, kamu punya banyak saingan yang pengen ngerebut Chanyeol dari tanganmu. Apa kamu gak takut?" Sambung Luhan lagi yang saat ini mengalihkan atensinya pada pria kecil berambut coklat itu.

"Seriusan? Hahahaha.." Baekhyun tertawa geli sambil menatap satu persatu sahabatnya itu yang menurutnya sangat lucu.

"BaekBee, seriuslah sedikit. Kami disini semuanya cemas, tau!" Ucap Luhan yang geram melihat temannya itu hanya tertawa.

"Baiklah, baiklah." Baekhyun berusaha untuk menahan tawanya dan beralih melihat wajah satu persatu teman-temannya yang juga serius melihatnya.

"Sejauh apapun mereka mengejar, sekuat apapun mereka berusaha, itu tidak akan berhasil untuk mendapatkan hati seorang Park Chanyeol apalagi merebutnya dari Byun Baekhyun. Biarkan mereka berusaha, biarkan mereka menyebarkan cerita apapun tetapi satu hal yang pasti, Park Chanyeol tidak akan bodoh untuk melirik mereka dan melepaskan seorang Byun Baekhyun. Karena hanya Byun Baekhyun seorang yang bisa membuatnya bertekuk lutut dan sempurna didepan matanya." Wajah Baekhyun serius saat mengatakan itu pada teman-temannya dan itu membuat mereka semua percaya jika Baekhyun memang serius pada Chanyeol. Bagi mereka, jika seorang Byun Baekhyun sudah serius dalam hal apapun, ia pasti akan mendapatkannya.

Tetapi, satu hal yang mereka tidak tau. Hubungan keduanya hanyalah sebatas simbolis mutualisme semata, dimana Park Chanyeol mendapatkan ketenangan dari terhindarkan pernyataan cinta yang datang, sedangkan Byun Baekhyun mendapatkan seseorang yang bisa dijadikannya tameng untuk melindunginya dari publik juga pertanyaan orangtuanya. Toh, dia seorang carrier jari tak apa jika ia mempunyai seorang kekasih pria dan Park Chanyeol juga memenuhi kriteria yang dibutuhkannya.

🔥🍑🔥🍑

Kelima sahabat itu akhirnya saling berpamitan pulang setelah perkuliahan hari itu selesai. Mereka semua memasuki mobil masing-masing terkecuali Baekhyun yang akan menunggu Chanyeol untuk pulang bersama. Yah, hitung-hitung dia punya sopir pribadi, ATM berjalan dan juga bodyguard jika bersama kekasih tingginya itu. Ah, kekasih palsunya.

"Dalam 10 menit kau gak muncul, liat aja. Ku gunting telinga lebarmu itu, Park." Gumam Baekhyun yang masih melihat pesan terakhir dikirim oleh Chanyeol yang menyuruhnya menunggunya di taman tempat pertama mereka bertemu.

Tetapi beberapa menit kemudian, seorang perempuan berambut panjang dengan gaya parlente datang menghampirinya.

"Baekhyun-ssi, kau sedang menunggu Park Chanyeol?" Tanya perempuan itu dengan pandangan yang menurut Baekhyun seolah mengejeknya.

"Hm.."

Yeah, Baekhyun memang seseorang yang dingin jika bertemu dengan orang lain selain keluarga, sahabat dan tentu Park Chanyeol. Jadi hanya respon singkat tak berarti saja yang akan ia keluarkan.

"Aku gak tau, apakah kau bodoh atau terlalu polos. Tetapi ku beri kau saran, pergi dari hidup Park Chanyeol karena kau hanyalah mainan untuknya." Ucap perempuan itu lagi.

"Ah, iya? Seperti dirimu?" Jawab Baekhyun dengan berani melihat kedua mata lawan bicaranya itu.

"Dasar tidak ada sopan santunnya. Hah, bagaimana Chanyeol melihat dirimu? Bahkan kau sendiri tidak ada sopan santun juga seorang yang bodoh." Kata perempuan itu yang mulai memperlihatkan niat aslinya menghampiri Baekhyun, "Walaupun kau dikenal sebagai Jenius Goddess atau yang tercantik melebihi seorang wanita, aku yakin kau hanya memanfaatkan uang dari orangtuamu untuk menyogok universitas ini. Atau mungkin, kau membuka kedua kakimu lebar-lebar untuk dijamah para pengajar? Menjijikan." Sambungnya lagi.

Baekhyun kesal? Oh tidak. Untuk apa ia harus kesal mendengar ucapan dari perempuan gila didepannya itu?

Untuk beberapa saat Baekhyun menarik nafas untuk membuatnya tenang dan mulai membalas perkataan perempuan dihadapannya itu, "Pertama-tama, aku tidak tau siapa disini yang tidak punya sopan santun. Karena nona, kau datang tanpa memperkenalkan diri yang bahkan aku tidak pernah tau kau hidup hingga kau ada di hadapanku. Kau datang seolah-olah mengenalku dan membicarakan hal tidak penting padaku. Kau siapa? Tidak penting untukku tau apa pendapatmu tentangku, bersenang-senanglah dengan semua pemikiran negatifmu tetapi kupastikan aku akan tertawa paling keras saat dirimu menemukan jika semua yang kau pikirkan itu salah."

Baekhyun berucap tenang tetapi semua kalimat yang keluar dari mulut manisnya itu terdengar tegas. Dan saat ia melihat sosok Chanyeol berjalan kearahnya, ia kembali melihat kearah perempuan itu. "Jangan terlalu halu untuk bisa mendapatkan Park Chanyeol dariku. Kau tidak bisa mengambil hatinya saat ia sendiri, apalagi saat dia sekarang bersamaku. Jangan terlalu bermimpi, nona. Hidupmu bukan drama picisan telenovela, sedikit saja kau sadar, kau akan melihat betapa sia-sia semua usaha dan ucapan yang menjatuhkanku itu."

Chanyeol berjalan mendekat dan melewati perempuan itu yang saat ini berusaha bersikap manis didepan Chanyeol. Tetapi seperti kata Baekhyun, tidak akan ada orang lain yang akan membuat Park Chanyeol mengalihkan tatapannya dari Byun Baekhyun.

"Maaf terlambat. Ayo pulang, aku akan menyiapkan makanan untuk kita di apartemen." Ucap Chanyeol sambil merengkuh tubuh Baekhyun ke dalam pelukannya dan mencium lembut keningnya.

"Tak apa. Kau akan memasak untukku?" Kata Baekhyun dengan nada manis yang dibuat-buat untuk memanasi perempuan ular dihadapannya itu.

"Hmm, untukmu aku bakal memasak apa saja, melakukan apa saja hanya untukmu seorang sayang~" Ucap Chanyeol sambil tersenyum teduh dan membuat Baekhyun pun tersenyum.

"Manis sekali mulutmu ini, Park." Kata Baekhyun sambil tertawa dan memukul pelan lengan Chanyeol.

"Yah, kau sudah tau seberapa manis dan berteknik mulut dan lidahku, sayang~" kata Chanyeol yang tidak mau kalah membuat wajah Baekhyun memerah."Ayo, aku tidak mau kamu kelaparan."

Chanyeol menuntun tubuh Baekhyun menempel padanya dan berjalan melewati perempuan itu.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C5
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen