App herunterladen
22.06% Drakula Itu Kekasihku / Chapter 47: BAB.47 POHON TUMBANG

Kapitel 47: BAB.47 POHON TUMBANG

Malam ini cuaca sedang tidak bagus hujan tidak berhenti sejak tadi sore. Lusa Joana dan Andreas berniat pergi liburan ke Korea. Namun segala persiapan sudah kami persiapkan hari ini. Saat kami sedang merapikan segala keperluan kami untuk besok , Andreas mendapat telepon dari sahabatnya untuk menghadiri pertemuan hari jadi ulang tahun pernikahan sahabat lamanya itu yang bernama Carlos. Awalnya Joana tidak memberi ijin untuk Andreas mengingat cuaca hari ini sangat buruk sekali hujan deras di sertai angin kencang, tapi Andreas tetap pergi karena yang mengundang adalah sahabat dekatnya selama dia berjuang di Amerika dulu.

Joana : Dre kalau bisa nggak usah datenglah , diluar cuaca buruk banget. Aku kawatir nanti kamu kenapa - kenapa.

Andreas : Ssstt sudah ahh sayangku tenang saja aku akan baik - baik saja. Mmmuuaacchh tenanglah aku pasti pulang dengan selamat yah. Dah dong aku janji tidak akan lama .

Joana : Dre please ... sekali saja kamu dengerin aku. Cuaca jelek banget diluar. Tapi sepertinya kamu selalu anggap enteng.

Andreas : Ya ya tenang saja bukannya aku tidak mendengarkanmu ini sahabat karibku dia banyak membantuku hingga aku sukses sampai sekarang.

Joana : Ya sudahlah ya hati - hati Mmmuuaacchhh

Andreas : Mmuuaacchh ya sudah aku jalan dulu ya , aku janji tidak akan lama.

Jalanan hari ini sungguh sangat licin sekali , hujan masih deras di sertai angin kencang . Saat Andreas memasuki mobilnya, Roneo yang sudah menyamar sebagai serangga kecil sudah berada di dalam mobilnya. Mobil sport milik Andreas sudah melaju dalam cuaca yang sangat buruk , saat melintasi diantara pohon - pohon besar tiba - tiba Roneo menyihir pohon yang paling besar dan pohon tumbang pas diatas mobil Andreas , brakkk dan suara teriakan Andreas " Ahhhh to..tolong sakit " suasana pada saat itu lumayan sepi jarang ada kendaraan lewat mengingat cuaca sangat buruk. Seketika Andreas tak sadarkan diri mobilnya hancur dan wajah serta kepalanya juga hancur tak berbentuk sudah. Melihat hal ini Roneo segera keluar menyampaikan berita tewasnya Andreas kepada Mr. Cleon.

Sementara di tempat lain Joana yang sedang menunggu kabar dari Andreas tak kunjung ada kabar, bahkan figura foto Andreas terjatuh dan kacanya pecah. Perasaan cemas dan kawatir semakin menyelimutinya. Sudah hampir dua jam tidak ada kabar sama sekali. Lalu saat kepanikan melanda Joana berusaha menelfon Carlos sahabatnya Andreas yang tadi mengundang Andreas untuk menghadiri acara anniversarynya. " Tuuttsss Tuttttsss"

Carlos : Ya halo ini siapa ya?

Joana : Aku Joana Carlos , aku mau tanya Andreas sudah sampai belum ke acaramu. Dia nekad berangkat cuaca lagi buruk sekali. Aku mohon kabari aku kalau dia sudah sampai, sudah 2 jam lebih tidak ada kabar.

Carlos : Hah ...tidak..Andreas belum sampai , aku juga tadi telfon ke ponselnya tidak aktif sama sekali. Ya Ya kamu tenang dulu ya aku akan suruh orang tuk cari dia , maafkan aku ini semua salahku kalau saja aku tidak memaksanya datang mungkin dia akan baik - baik saja . Mudah - mudahan dia baik - baik saja.

Joana : Aku sungguh bingung dengan jalan pikiranmu Carlos ditengah cuaca buruk seperti ini kau memaksanya untuk datang ke acaramu. Liat saja kalau sampai terjadi apa - apa dengan Andreas sampai kapanpun aku tidak akan memaafkanmu.

Carlos : Ya ya dah lah kamu tenang dulu jangan panik ya.

Waktu terus berjalan jam terus berdetak dan berganti dengan cepat . Tapi tak kunjung dapat kabar dari Andreas maupun Carlos. Joana terus mencoba menghubungi ponsel Andreas namun tidak pernah aktif , anak buah Andreas juga sudah di perintahkan mencari keberadaan Andreas lewat GPS karena kebetulan mobil Andreas sudah di lengkapi GPS jadi mudah dalam pelacakan. Sudah 6 jam Joana menunggu dan menunggu tiba - tiba ada yang menekan suara bell rumahnya. Ternyata itu Johnas anak buah Andreas dan beberapa pengawal lainya serta aparat kepolisian setempat bahkan ada Carlos juga mereka terlihat tak bisa berkata apa - apa.

Joana : Ada apa Jhonas hmmm gimana mana Andreasku? Jhonas kenapa kau diam hah, mana Andreasku mana?

Jhonas : Nyonya Jo yang kuat yang sabar ya , ini Hp Tuan Andreas . Tuan Andreas terluka parah dibagian kepalanya dan Tuan.....Tuan...Andreas sudah tiada nyonya Joana.

Joana : Hah....tidak...tidak hikkss hikkkk dan Carlos...ini semua karenamu ya , karenamu Andreasku meninggal hikksss hikksss Jhonas tolong usir Carlos dari hadapanku dan ingat Carlos kau tidak berhak datang ke pemakaman Andreasku. Jhonas antar aku sekarang ke rumah sakit. " Plakkkkk " ini tamparan untukmu Carlos aku bersumpah sampai kapanpun tidak akan memaafkanmu.

Jhonas : Baik Nyonya mari saya antar ke rumah sakit. Tapi nyonya yakin mau melihat jasadnya tuan Andreas.

Joana : Aku sayang sama Andreasku apapun bentuknya aku siap sudah antarkan aku kesana Jhonas.

Perjalanan menuju rumah sakit kurang lebih 45 menit , Joana terisak tangis didalam mobil limocin mewahnya . Dia tidak menyangka harus kehilangan Andreas padahal besok mereka akan berlibur bersama ke Korea. Hancur benar hati Joana lagi - lagi dia harus kehilangan orang yang dia sangat sayangi. Joana dan Andreas sudah mempunyai banyak mimpi untuk kedepannya. Namun apa mau dikata pupus semua harapan , Andreas sudah pergi untuk selamanya , Andreas yang berubah menjadi pribadi yang baik bahkan menjadi dewa penolong saat Joana terpuruk kini hanya tinggal sebuah kenangan indah. Di sela perjalanan dia memberi kabar kepada Agreyta. Agreyta pun segera bergegas mempersiapkan penerbangan ke Amerika demi memberi support sahabat lamanya itu.

Sesampainya di rumah sakit Joana diarahkan keruangsn Jenasah , dengan di dampingi dokter dan suster dia memberanikan diri untuk melihat Andreas untuk terakhir kalinnya. Wajah dan kepala Andreas yang cukup rusak parah membuat tangisan pecah pada malam itu. Joana tetap memeluk jasad Andreas dan memberi ciuman lembut.

Joana : Bangun sayang bangun...jangan tinggalkan aku hikks hikssss . Kenapa hah kamu nggak dengerin aku kamu selalu saja lebih mendengarkan temanmu. Hikksss Hikssss besok kamu janji kita mau berlibur ke Korea hikks hikssss Andreas ...Andreas ...bangun sayang bangun.

Dokter : Nyonya ...Nyonya sudah ....ikhlaskan ya Tuhan sudah punya kuasa . Yang sabar nyonya saya turut berduka cita ya . Segera malam ini kami bereskan luka - luka Tuan Andreas agar bisa dimandikan.

Joana : Dokkk....Dokter tolong bangunkan Andreas dok hikksss hikssss " Brakkk " ( Joana pingsan )

Jhonas : Dok tolong - tolong beri perawatan kepada boss saya.

Dokter : Baik pak ...segera suster tolong beri infus nyonya Joana ya. Kasian sekali ya ...

Jhonas : Ya dok mereka boss saya semua ...Nyonya Joana sangat terpukul karena mereka saling menyayangi dok.

Dokter : Hmmm ya ya ...kami turut berduka ya...ya sudah pak kami mau merapikan wajah tuan Andreas dulu. Biar besok bisa dimandikan di rumah duka. Ohh Ya rencana mau di bawa ke rumah duka mana pak.

Jhonas : Rumah duka nanti di Andreas Mansion dokter, semua kerabat dan relasi beliau sudah saya hubungi , kalau pemakaman sudah kami tentukan juga tinggal masuk saja.

Dokter : Oke semoga lancar semua ya pak sampai ke pemakaman. Oke saya tinggal dulu biar cepat semuanya ya pak.

Jhonas : Ya dok sekali lagi makasih ya atas bantuanya.

Dokter : Ya pak sama - sama itu sudah tugas kami sebagai dokter.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C47
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen