Setelah Riser dan Budaknya dibawa pergi oleh polisi, bersama dengan adi yang ikut serta di dalamnya sebagai korban, tak lama akhirnya mereka tiba di pos polisi
Kemudian keduannya mulai diperiksa dan diinterogasi, hingga pada akhirnya berdasarkan keterangan saksi dan juga fakta yang ada di lapangan
Menunjukan bahwa semua hal dipicu dan didasari oleh tindakan riser yang bisa dibilang tak beralasan kepada adi, sehingga menyebabkan kerugian mental dan materi
Disisi lain, Riser yang diintrogasi memiliki wajah dingin dan acuh tak acuh, jika ia tak melihat wajah Gremory sudah jelas ia akan membuat polisi menjadi abu
Terlebih dimatanya manusia adalah mahkluk yang rendah, sedangkan dirinya sebagai iblis bangsawan adalah keberadaan yang tak bisa mereka temui secara acak
Jadi Dalam hal ini dia hanya mengangguk dan tidak membantah apa yang ditanyakan kepada dirinya, tidak sampai dia melihat senyum mengejek adi
Dia kembali marah " Brengsekkkk.....kamu" menunjuk adi dengan kesal
Seperti Drama adi memainkan aktingnya dan terlihat kaget serta takut, melihat ini semua polisi segera bereaksi dengan menjatuhkan riser dan menahannya secara paksa
Riser yang terbaring di tanah menjadi semakin gila dan saat ia akan meledak sosok Rias muncul " Berhenti...." suara tegas Rias
Sekejap suasana di dalam pos polisi berhenti seketika, dan seperti pusat perhatian telah direnggut oleh Rias yang datang secara tiba-tiba
" Riser ingat kamu berada dimana! jangan lupa ini wilayah Gremory ku" berkata rias dengan dingin
" Huuu...kamu pikir aku sudi, disentuh oleh manusia yang menjijikan ini" mendengus kesal dan membersihkan pakaiannya
" Cepat tinggalkan tempat ini, kamu tidak diterima disini" kata Rias lagi
" Hehehe....pergi...baiklah Rias, tapi ingat kamu akan menjadi milikku cepat atau lambat heheheh" tertawa Riser dengan senang bersama dengan para budaknya ia menghilang di lingkaran sihir
Bersama hilangnya Riser, Rias segera memulihkan sihir penghalangnya, dan disana terlihat waktu seolah membeku, polisi dan adi tampak terdiam ditempat mereka
Mengaktifkan sihir penghapusan memorinya rias mulai bekerja membersihkan memori yang ada, saat dirinya akan menghapus orang terakhir dia terkejut karena melihat sosok adi
" Ehhh ..bagaimana bisa kamu disini" berkata Rias seolah dia terkejut dengan keberadaan adi
Saat ia akan menghapus memori adi, tiba-tiba tangannya ditangkap oleh sebuah tangan " Haaaa....Rias tidak baik kan menghapus memori seseorang tanpa ijin pemiliknya" berkata adi mengalihkan pandangannya kepada Rias
Melihat tindakan adi rias menjadi kaget dan berseru " Bagaimana kamu bisa sadar!!!!!" teriak Rias terkejut
Saat dirinya masih tak bisa menjelaskan hal tersebut adi berdiri dan kemudian berkata " Rahasia" kemudian tangannya bersinar dan tak lama sosok adi menghilang
Saat sosok adi menghilang, berselang Rias kembali sadar dan seperti tak mengingat sosok adi dan tak merasa ada yang aneh, setelah memastikan semuanya baik
Kemudian dia menghilang dalam lubang sihir, Disisi lain adi yang menghilang muncul dirumahnya dan berkata " Ya terlalu lembut kamu Rias, heheheh" berkata dan berjalan masuk menuju rumah
#####
Keesokan harinya seperti biasa adi kembali masuk sekolah, dan seperti sebelumnya dia membawa bekal makan siangnya, dan kali ini menu spesial yang unik dia siapkan ( Bersiap Kuis ke 2)
Berjalan menuju ke kelas dan sampai dengan santai, memulai pagi dengan mengobrol dengan Akeno yang terlihat sudah hadir lebih awal
Sambil menunggu Tsubakinya yang cantik, adi menghabiskan waktu dengan Akeno sang Putri dari Malaikat Jatuh, berbicara tentang sosok sebenarnya sejak adi menonton anime
Ia lebih suka dengan Akeno, baik sikap dan juga kepribadiannya terlebih adi merasa Rias terlalu manja dan hanya karena dia iblis bangsawan sehingga dia lebih tinggi di mata lain
Padahal jika di lihat lebih serius Akeno jelas lebih baik dari Rias (pendapat pribadi Author, ga suka gpp, maklum kan beda tipe, ada yg suka lokal sama impor)
Jadi dalam hal ini dia lebih bersemangat untuk mendapatkan Akeno, tentu saja Rias juga masuk dalam daftarnya, membayangkan Rias yang bersikap manja kepadanya adi menjadi senang
Tak lama sisa murid lain datang, dan kemudian Rias bersama Tsubaki dan Sona juga datang, setelah mereka semua tiba, adi kembali mengalihkan perhatiannya kepada Tsubaki
Sampai tak lama bel kelas berbunyi, ia menyudahi acara ngobrol paginya, seperti biasa waktu kelas skipppp
Tak terasa waktu makan siangpun tiba, kali ini adi mengajak Tsubaki dan Sona untuk ikut makan siang bersama dirinya dan juga klub Ghaib
" Bagaiman kalo makan siang ini kamu dan Sona makan siang bersama kita" ajak adi kepada Tsubaki dan Sona
" Oh ada motif apa kamu mengundang kami?" tanya Sona curiga
" Ahh ..benarkah" kata Tsubaki terkejut
" Ya tentu benar, sedangkan kamu Sona, come on jangan seperti anak kecil, kamu harus dengan berlapang dada mengakui bahwa aku lebih baik saat bermain catur dengan mu" berkata adi membalas kecurigaan Sona
" Haaa...sona kamu kalah bermain catur dengan adi?" tanya Rias terkejut
" Ara...ara...ara...adikun kamu luar biasa" puji akeno
" Yahh...meski itu sulit diterima tapi benar adanya bahwa aku kalah dari dia!!!" berkata jengkel sambil menunjuk adi, sona membalas Rias
" Sona apakah kamu yakin????...bukankah kamu tahu apa artinya itu" kata Rias berkata tak percaya
" Aku tahu Rias, tapi kamu tahu situasinya juga bukan" mendesah tak berdaya
" Ya kamu benar" balasnya lagi
" Heyy...apa yang kalian bicarakan, cepatlah mau apa tidak, Time is food you know" kata adi berkata
" Huuu...makan saja diotak mu" dengus Sona kesal
" President Saya pikir kita bisa mencobanya" kata Tsubaki membujuk
" Ya tidak ada salahnya Sona kamu juga ikut, bergabung, lagian bekal bento adi kun pasti bisa membuat mu terkejut, fufufufu" berkata akeno juga membujuk
" Baiklah aku jadi penasaran, jadi mari kita lihat seberapa percaya dirinya dia" berkata Sona dan berjalan menuju ke arah klub ghaib
" Heheheh...jangan salahkan saat kamu nanti menjadi terpesona" tertawa senang adi melihat reaksi sona
Jadilah ke limanya berjalan menuju klub ghaib untuk makan siang bersama, dan apa yang akan menanti mereka adalah sebuah makanan yang tak akan mereka sadari.