Berjalan mengikuti kata hatinya, perlahan namun pasti Tobichi mendekati posisi Adi, sampai dia melihat sebuah Pohon Besar Oak dan tepat di bawahnya, ia melihat Adi yang sedang duduk sambil tersenyum ke arahnya
Mendekatinya dengan perlahan, jantung Tobichi bergerak cepat, seakan mengikuti setiap langkahnya jantungnya pun semakin cepat
Adi yang melihat Tobichi mendekatinya, mulai berdiri dan bersiap menyambutnya, " Silakan duduk Tobichi" kata Adi mempersilakan Tobichi untuk duduk di atas tikar yang telah ia gelar
Duduk dengan malu, Tobichi masih menatap Adi dan merasa ada hal yang harus disampaikan, ia bersiap untuk berbicara, tapi saat dia akan mengucap kata
Dia di intrupsi oleh Adi, "Minum dulu kamu pasti haus, dan disini saya sudah sediakan Snack buat kita, nanti setelah kita minum dan sedikit makan, baru kita ke intinya" berkata dengan senyum ramah
Sambil memberikan segelas jus jeruk segar kepada Tobichi, Mendengar permintaan Adi Tobichi mengangguk dengan patuh
Dan disisi lain, Adi mulai menyiapkan beberapa Snack yang telah ia siapkan, kali ini ia membawa makanan kas dunia asalnya, yaitu Risol dan Pastel, lengkap dengan sambel kacangnya
Dan karena Adi tahu, wanita Jepang suka yang manis-manis maka ia menyiapkan klepon imut berbagai warna yang menarik mata
Menyuguhkan kepada Tobichi, Adi dan Tobichi mulai menikmati hidangan yang ada di depan mereka, sambil sesekali berseru atas lezatnya makanan yang Adi suguhkan
Melihat waktu yang sudah tepat, Adi berkata kepada Tobichi," Baiklah sekarang kamu bisa mengutarakan maksud kamu Tobichi Chan" menambahkan Chan untuk panggilan Tobichi
Tanpa sadar Tobichi sedikit menunduk dan memerah pipinya, " Anooo....Adi dan sudahkan kamu membaca surat ku?" tanya Tobichi dengan mata yang penuh harap
Melihat pandangan Tobichi yang tertuju kepadanya, Adi tersenyum sambil berkata " iya" jawabnya singkat
" Lantas apa jawaban kamu?" tanya kembali Tobichi
"Itu tergantung kembali kepada jawaban kamu" kembali Adi menyatakan pendapatnya
Mengerutkan sedikit keningnya, Tobichi mulai berpikir dengan perlahan, sampai ia mengendurkan alisnya dan menarik nafas panjang
" Adisan saya sangat menyukai mu, bisakah kamu menjadi pacar saya" Tobichi berkata dengan sungguh-sungguh sambil menggenggam kedua tangannya di depan dadanya
Mendengar pengakuan Tobichi, Adi berpura-pura berpikir sambil mendapatkan notifikasi [Ding terdeteksi para meter Harem 80 poin] mendengar suara dari sistem tentu Adi senang
Tapi Adi juga berpikir untuk memberitahu Tobichi bahwa bukan cuma dia wanita yang akan dia cintai, tapi masih ada yang lain dan itu banyak
Jadi setelah berpikir sejenak Adi berkata" Saya menerima perasaan kamu, dan sayapun memiliki rasa sayang terhadap kamu, tapi saya punya keraguan dihari saya" Adi berkata seolah memberi petunjuk kepada Tobichi untuk bertanya
" Keraguan apa, Adi dan?" tanya Tobichi
" Saya ragu untuk menerima kamu, karena saya memiliki beberapa wanita yang juga saya cintai" berkata dengan wajah yang sedikit menyesal
Sambil mengeluarkan sihir perangsang ya, Adi membuat Tobichi berpikir lebih tentang dirinya
Seolah sudah membuat tekat, kemudian memandang Adi dengan wajah yang berani dan tegas "Apakah kamu akan bisa adil?" tanya Tobichi
"Tidak....Adi menjawab kemudian menambahkan....tapi saya akan berusaha sebisa saya" kembali jawab Adi
" Baiklah, asal kamu tidak membedakan kami dan kamu dengan tulus mencintai kami, aku bersedia menjadi salah satu wanita kamu?" kata Tobichi dengan tegas
"Kamu yakin?" tanya Adi
"Yakinnnn...." jawab Tobichi
"Baiklah mulai saat ini kamu adalah wanita saya Tobichi" kata Adi sambil berjalan ke depan Tobichi dan mengangkat dagunya kemudian membenamkan ciuman yang dalam terhadapnya
Tahu apa yang akan dilakukan Adi, Tobichi menutup matanya dengan malu, sambil perlahan memberikan tanggapan yang antusias
Tak lama keduanya berpisah, dan Adi membuat Tobichi duduk di atas pangkuannya, sambil bersandar di batang pohon
"Berikan aku alasan kenapa kamu mau menjadi wanita ku sayang"tanya Adi sambil mengelus rambut putih Tobichi
[ Ding para meter Harem terdeteksi 95 poin]
saat Tobichi akan berbicara suara pengingat sistem bergema
Dan ada senyum senang di bibir Adi, kemudian Tobichi berkata "Alasannya, karena kamu adalah orang terpenting dalam hidupku saat ini" jawab Tobichi dengan nada serius
Mendengar alasan Tobichi, Adi memeluk erat dirinya dengan kuat, sambil berbisik di telinganya, "Ya kamu bisa tenang, aku akan baik kepada mu seumur hidup ku" jawab Adi sambil mencium pipi Tobichi
Mendengar jawaban Adi dan merasakan ciuman dipipinya Tobichi hanya merasa senang dan membenamkan dirinya ke dalam pelukan Adi
Adi Tahu ada rahasia besar dalam Hidup Tobichi, dan dia akan membiarkan dirinya membukanya perlahan
Sedangkan untuk rasa sakitnya hanya dengan cinta perlahan dan konstan yang akan menyembuhkannya
Siang itu Adi dan Tobichi membolos pelajaran, keduanya tidak kembali masuk ke kelas selepas jam makan siang
Keduanya hanya bermesraan di bawah pohon dan mulai dengan perlahan memahami hati pasangannya satu sama lain
Tentu Adi tidak akan melepaskan kesempatan ini, untuk mencicipi vitamin dari Tobichi dan seperti yang di duga Tobichi dengan berani dan proaktif bertengkar sengit dengan Adi
Jika tidak karena lingkungan, mungkin Tobichi sudah dimakan oleh Adi, melihat ke arah Tobichi yang sedang mengemut eskrim, Adi menjadi tidak tahan
Dan hanya melepaskan Santan kental yang bergizi untuk pertumbuhan Tobichi, melihat dirinya menelan dengan lahap gurihnya santan Adi
Adi mendesah, betapa panasnya Tobichi, tapi di lain sisi dia juga senang, karena Di lain waktu dia akan bermain dengan lebih terampil.
Sampai jam pelajaran terakhir berbunyi Adi dan Tobichi membersihkan tempat piknik mereka dan dengan wajah yang memerah dan puas
Adi merangkul tangan Tobichi menuju ke kelas, sampai keduanya tiba di kelas dan melihat kelas yang sudah agak sepi Adi berkata untuk berpisah dengan Tobichi karena ada keperluan di ruang guru
Berpisah dengan penuh kasih, Adi memberikan ekstra vitamin untuk Tobichi di koridor tangga sekolah
Setelah selesai memberi vitamin, Adi melangkah menuju kantor Tamae, sambil tak lupa Adi membuat klon bayangannya untuk pulang ke rumah
Melangkah ke kantor Guru, setelah memberikan sedikit salam kepada guru yang ada, Adi berjalan menuju kantor Tamae
Mengetuk dengan perlahan Adi membuka pintu, dan menyambutnya adalah Tamae yang sedang sibuk merapikan bahan pelajaran
Membuat pintu terkunci dan Memberikan sihir kedap suara dan perlindungan, Adi berjalan dengan langkah kecil ke arah belakang Tamae, Sedangkan Tamae yang sedang sibuk tidak menyadari kedatangan Adi
Merasakan tangan yang hangat memeluk pinggangnya Tamae panik, dan saat dirinya akan Teriak sebuah bibir harum membungkus bibirnya
" Emmmmm" dan melihat siapa yang berani menciumnya, Tamae mengalihkan pandanganya, melihat sosok Adi dia menjadi rileks dan membalas Adi dengan penuh gairah
Merasakan ketidak nyamanan Tamae dalam berciuman, Adi membuat dirinya duduk di atas meja dan mulai dengan lebih dalam menciumnya, sampai tak lama keduanya berpisah.