Banyak kendaraan terbakar dan gedung-gedung yang hancur serta rusak, jalanan yang semula tertib berubah menjadi kacau balau.
Banyak orang histeris tapi kini mulai menjadi sunyi, semenjak zombie mulai menguasai sebagian besar dari kota, hanya mereka yang terkena dampak yang sadar, bahwa ada bencana yang mengerikan.
Tetapi bagi sebagian lain, yang masih aman berkat barikade polisi, ini hanya kerusuhan biasa jadi mereka menentang keras, pemblokadeaan yang ada.
Mereka masih setengah buta, karena pembatasan dari pemerintah yang menutup informasi, tetapi jika mereka mau mencari lebih jauh, mereka akan sadar ini terjadi di seluruh dunia, dan kota mereka hanya bagian kecil dari bencana ini.
Di sekolah Fujimi, berkat kerja keras dari wanita-wanita adi, Siswa dan guru yang telah menjadi zombie mampu dikurangi secara peelahan namun pasti, dan melihat jumlah korban yang mereka selamatkan ada rasa senang dan bahagia. Meski tidak banyak tetapi itu membuktikan bahwa perjuangan mereka tidak sia-sia.
Setelah membersihkan area, lapangan dan ruang olahraga, adi mulai membersihkan bagian halaman sekolah dan parkiran, tak sampai di gerbang ia mulai membantai lagi zombie yang ada di sekitar pagar.
Hingga ia benar-benar membersihkan semua zombie dalam radius ratusan meter dari pintu gerbang sekolah, adi berinisiatif kembali masuk ke dalam.
Di dalam ruang olah raga, lebih tepatnya aula yang luas, dapat di lihat puluhan murid beserta guru, yang kini sedang menenangkan diri, sehabis bencana zombie yang menyerang sekolah.
Dengan perlindungan avatar adi, kedua kelompok wanitanya dapat dengan mudah dan aman, membersihkan zombie yang ada di sekolah.
Ketika adi membuka pintu, dia di sambut oleh dua anggota klub tombak, yaitu Kanai dan Akari, melihat wajah mereka yang lelah, adi mencoba menghibur dengan cara memeluk dan mengecup kening mereka.
" Kalian telah bekerja keras sayang, ini air dan makanan ringan untuk kalian makan, sisa zombie di luar telah aku bersihkan, jadi kalian bisa lebih santai" kata adi sambil memeluk keduannya.
" Emmm, baiklah sayang kami sudah jauh lebih baik, sebaiknya kamu melihat Kaicho dan yang lain" kata Akari.
" Ok aku kesana dulu" berjalan menuju ke depan dari aula dimana adi melihat sebagian besar wanitanya ada di sana.
Sambil berjalan adi melihat, wajah-wajah yang syok dan frustasi dari kebanyakan murid yang ada, banyak yang menangis dan memiliki mata merah. Karena harus kehilangan teman yang mereka miliki, terlebih memikirkan keluarga mereka yang tidak di ketahui, ada perasaan depresi.
Sedangkan untuk guru-guru yang hanya tersisa 6 orang, tampak wajah mereka yang lelah, tetapi mereka masih tetap mencoba menenangkan murid-muridnya.
Berjalan menghampiri wanitanya, adi pertama menyapa shizuka " Gimana sayang kamu lelah" berkata sambil memeluk shizuka, Shizuka yang dipeluk oleh adi, tidak banyak bicara hanya membalas pelukan adi dengan erat.
Merasakan dua puncak gunung shizuka adi harus mendesis, merasakan perasan yang lembut dan yaman. Hingga Shizuka mulai bertingkah manja, adik kecilnya mulai bangun dengan tegang, merasakan itu Shizuka memerah dan menatap adi, sampai dia berbisik di telinga adi.
" Lepaskan saja sayang, sex salah satu pelampiasan yang baik, aku juga merasa butuh suntikan kamu sayang" berkata Shizuka dengan wajah yang memilikin sao.
Adi yang melihat ini, menekan amarah diperut bagian bawahnya, sambil mendesah dan berkata kembali kepada Shizuka, " nanti sayang ini bukan waktu yang tepat" jawab adi sambil mengelus pipi Shizuka.
Berjalan menyapa wanita ya yang lain, adi berbicara dengan mereka sebentar, " Sayang bagaimana hasil penyelamatannya?" tanya adi sambil duduk dan merangkul ke dua pinggang Rei dan Saeko
" Ya untuk bagian timku, kami berhasil menyelamatkan 42 murid dan 4 guru sayang" jawab Rei dengan wajah yang senang
" Sedangkan untuk tim kami, jauh lebih sedikit dari Rei, kami hanya bisa menyelamatkan sekitar 35 murid dan 2 guru anata" jawab Saeko
" Ya kalian telah bekerja keras, Sedangkan untuk aku, tidak ada yang bisa diselamatkan" jawab adi sambil berkata apa adanya.
" Ya andai kita bisa lebih cepat sayang" jawab Rei sedikit sedih
" Tidak usah menyalahkan sendiri sayang, hidup mati seorang tidak bergantung pada yang lain, tapi pada diri mereka sendiri dan takdir, jadi bersyukurlah untuk apa yang telah bisa kamu perbuat" jawab adi sambil memeluk dan mencium rambutnya.
" Terus sayang langkah selanjutnya apa? " tanya Saeko kepada adi
" Baiklah kumpulkan semua saudari kalian, baru akan aku kasih tahu ok" meminta Saeko dan Rei untuk mengumpulkan haremnya.
Kemudian Rei dan Saeko bangkit dari pelukan adi dan mulai memanggil saudari mereka, sampai mereka semua datang di hadapan adi, dan mulai menunggu instruksi selanjutnya dari adi.
" Sayang terima kasih untuk kerja keras kalian semua" beekata adi sambil memandang satu persatu wanitanya, kemudian kembali berbicara.
" Untuk langkah selanjutnya adalah, biarkan aku tangani urusan murid dan guru ini, nanti ketika selesai kita akan pergi ke rumah terdekat dari kalian, untuk menyelamatkan keluarga kalian, bagaimana?" tanya adi kepada haremnya.
" Aku setuju sayang" jawab Rei
" ya aku ikuti rencanamu" jawab Hayashi
" sama"
"Ok"
" Baiklah"
"jawab sisanya dengan suara setuju, nah kalo begitu kalian bisa menunggu sebentar disini".
Kemudian adi pergi berjalan menuju kumpulan guru yang tersisa, berjalan dan melihat ada 2 orang guru lelaki dan 4 guru wanita, adi berjalan sambil mendekat.
" Sensei ada hal penting yang ingin saya sampaikan, bisakah kalian semua berkumpul" suara adi membangunkan suasan guru yang lemah dan lelah.
" Ahhh...ya ada apa adi san? " tanya seorang guru wanita paruh baya
" Maaf sensei, bisa berkumpul sebentar " jawab adi kembali dengan wajah yang serius
Melihat wajah adi yang serius, guru yang lain mengangguk dan kemudian berkumpul, Setelah mereka semua berkumpul di dekat nya, adi mulai menghipnotis mereka, dan untuk sesaat memori mereka menjadi terbuka untuk adi, dan adi pun mulai melihat isi dari memori mereka, melihat apakah mereka guru yang baik.
Setelah memeriksa satu persatu dengan cepat, adi menganggukan kepala bahwa mereka guru yang bisa dipertanggung jawabkan, menambahkan memori rasa kasih sayang dan juga membuat mereka untuk memimpin siswa sekolah untuk bisa bertahan dan belajar sedikit keterampilan mempertanhankan diri, hingga nanti menunggu instruksi adi selanjutnya ketika dia akan tiba lagi.
Setelah menunjuk satu guru untuk menjadi pemimpin, adi kemudian melangkahkan kakinya ke atas podium dari aula dan menatap ke arah murid-murid yang tersisah.
" Ok mohon perhatian semuanya," suara keras adi bergema di dalam aula olahraga, membuat setiap siswa mengangkat kepalanya menatap adi.
Melihat mereka semua telah menghadapnya, adi mulai menjalankan hipnotis masalnya, dan mulai menanamkan memori tambahan pada mereka semua, untuk mematuhi guru mereka dan saling tolong menolong sesama teman mereka.
Setelah selesai melakukan itu semua, wajah adi sedikit lelah karena melakukan banyak aktivitas mental, turun dari atas podium dan menyerahkan sisanya kepada sensei yang ada.
Adi mengajak sisa haremnya untuk mengikutinya, meninggalkan sekolah.