Berjalan masuk melewati gerbang adi di sambut oleh lapangan yang luas, melihat ke arah depannya, bangunan sekolah besar yang bertingkat 4, adi merasa infrasturktur jepang memang bagus. Ya kalo mau bangsanya pandai dan besar, pendidikan adalah salah satu kuncinya.
Memandang banyak murid yang lalu lalang masuk ke dalam sekolah, adi mencoba mencari seseorang untuk bertanya, setelah beberapa saat melihat, di sudut bawah pohon sakura yang sedang mekar, duduk seorang siswi cantik dengan body yang seksi, melihat dirinya sedang asik membaca sesuatu, adi tanpa pikir panjang berjalan menuju ke arahnya.
Setelah berjalan mendekat, dan melihat lebih dekat, adi harus mengagumi sosok di depannya, dengan kulitnya yang putih, tubuh yang sexy di balut dengan seragam jepang yang aduhaiii...membuat dia seorang pria yang telah lulus dari keperjakaannya, ingin kembali mengakhiri keperjakaannya.
Dengan dua kuncir rambut pink yang panjang, dan kaca mata yang terpasang membuat aura gadis intelektual tercermin di dalam dirinya. ""Permisi, bolehkan saya meminta tolong"" adi bertanya dengan ramah sambil tersenyum dengan lembut.
Saat Saya mendengar suara di depannya, dia sedikit mengernyit, menutup buku yang dibacanya, dan siap untuk melabrak orang yang menggangu waktu berhargannya.
Mengangkat kepalanya Saya menjadi terdiam, saat pandangannya tertuju pada adi, adi di depannya seperti cahaya yang mempesona, dengan senyum ramah dan wajah yang tampan, membuat dirinya yang ingin marah menjadi lemah. ""Emmmm...iya, apa yang bisa saya bantu"" menjawab dengan sedikit gugup, tetapi kemudian dia sadar, bahwa sebagai jenius dia tidak bisa menunjukan kekurangannya di depan pria tampan ini.
""Ahhh....bisakah kamu membantu saya menunjukan ruang kepala sekolah?"" adi kembali bertanya ke pada saya.
""Ruang kepala sekolah...ukhhhh memang kamu tidak tahu tempatnya dimana?"" Saya bertanya sedikit curiga, menatap sosok di depannya yang mengenakan seragam sekolahnya tetapi tidak tahu letak ruang kepala sekolah.
""Uhkk....maaf saya lupa menjelaskan, nama saya adi setiawan, saya murid pindahan, dan hari ini saya pertama kali datang ke sekolah"" menjelaskan kekeliruan yang di buat kepada Saya.
""Ohhhh...kamu murid baru...pantas kalo kamu tidak tahu..baiklah kamu bisa ikuti tangga di dalam gedung, naik ke lantai 4 disana ruangan kepala sekolah, ruangannya ada dipaling pojok dari lantai di sebelah kanan tangga"" menjelaskan dengan menunjuk ke arah lantai empat, sebuah ruangan di pojok gedung.
Tanpa sadar saat saya menjelaskan, posisi ya yang semula duduk, kini berdiri dan mendekati posisi berdiri adi, mengarahkan jarinya ke arah ruangan yang berada di lantai 4, samar- samar adi merasakan wangi harum dari perawan, ya wangi ini adi tahu adalah wangi tubuh dari seorang gadis, terlebih perawan seperti Saya. Dan hal ini di perparah dengan posisi adi yang dapat melihat jurang lembut di dada Saya, yang montok, karena tingginya lebih dari Saya sehingga ia dapat melihat belahan lembut di dadanya, yang seolah mengintip di balik seragamnya.
Hal ini tidak disadari oleh Saya, dan adi pun tidak akan membiarkan ulahnya dalam memperhatikan tubuh Saya tertangkap, dengan persepsinya yang melebihi manusia biasa, baik itu panca indera dan juga kekuatan, untuk hal mengintip seperti ini adalah sesuatu yang sangat mudah dia lakukan.
""Ok..terima kasih untuk bantuannya, dan boleh tahu nama kamu?"" kembali bertanya kepada Saya.
Saya yang melihat senyum adi, kembali terpana terlebih dari jarak yang sedekat ini, dia bisa melihat bahwa adi benar-benar tampan dan menawan, terlebih senyum yang manis seperti musim semi yang menerpa dirinya, dan dia pun menjawab dengan seketika ""Saya Takagi"" dan ada rona memerah di pipinya, saat dia menyebutkan namanya.
""Emmm..baiklah Saya san, sekali lagi terima kasih, sampai jumpa"" membungkuk sedikit dan melambaikan tangan sambil tersenyum dengan penuh pesona.
Meninggalkan Saya yang masih bodoh, terpesona oleh senyumnya, dan saat dirinya menlihat bayangan adi yang telah menghilang masuk ke dalam gedung, baru dia sadar, dan menyadari perilaku aneh yang dia buat, ada kemerahan yang besar di pipinya dan seakan merusak citranya sebagai gadis jenius dia bergumam kesal ""Saya kenapa kau menjadi bodoh di depannya, ini bukan dirimu, kamu adalah seorang jenius ....ya seorang jenius.."" mencoba menyakinkan dirinya sendiri.
Di lain pihak adi yang memasuki gedung, mulai berjalan ke arah dimana ruangan kepala sekolah berada, melihat lihat di sekitar dan dia harus menganguk bangunan ini tertata rapih dan bersih, sampai ia tiba di lantai empat, dan berbelok ke kanan dari tangga menuju ke arah kantor kepala sekolah.
Saat dirinya berjalan sambil melihat ke jendela luar, memandang halaman sekolah yang luas dengan pohon-pohon sakura yang berbunga di pinggirannya, ia merasa seperti mimpi, tapi kemudian ia sadar ini bukan mimpi tapi kenyataan, saat dirinya masih melamun adi tidak memperhatikan seorang wanita cantik keluar dari sebuah ruangan, dengan pakaian kas guru wanita, dengan blazer berwarna putih dan dalaman berwarna hitam yang kontras menjadikannya terlihat lebih sexy, rambut panjang ya yang berwarna coklat indah dan kaca mata yang dikenakan, membuat dirinya lebih mempesona, melihat kebawah pada rok ketat yang dikenakan dengan stoking halus dan sepatu high hill, membuat siapapun yang melihatnya menjadi gerah.
Tanpa sadar saat keduanya keluar, mereka saling bertabrakan, adi yang tidak menyadari saat menabrak guru cantik ini, dengan reaksi luar biasanya, segera reflek memegang guru wanita itu, karena dia tahu kekuatan yang dimilikinya, dengan sigap adi langsung menjatuhkan dirinya, demi menghindari benturan yang menyakiti guru wanita itu.
Dan tanpa mereka sadari, saat keduannya jatuh, bibir keduanya berciuman dengan tidak sengaja, dan ini membuat keduanya yang kini saling memandang menjadi kaget dan terpana, adi yang merasa keharuman dari guru wanita yang menciumnya menjadi semakin panas, terlebih dia masih agak panas melihat payudara Saya saat dibawah, dan itu menyebabkan adik kecilnya menjadi tegang seketika.
Merasakan perubahan di suatu tempat yang menusuk area sensitivnya, guru itupun tidak bisa tidak mendesah ""Ahhhhhh""dan seperti sebuah udangan, ciuman yang awalnya hanya mengenai bibir, karena kini guru itu mendesah dan menyemprotkan wangi harum dari mulutnya, adi menjadi sedikit kehilangan kontrol, dan mulai mencium bibir sexy di depannya dengan rakus.
Saat sang guru wanita itu masih bingung dengan desahannya, dan tiba-tiba saja mulutnya diserbu oleh sepasang bibir, awalnya dia ingin melawan, dan mengigit lidah adi yang telah masuk ke dalam mulutnya, tetapi saat itu, tangan adi yang menganggur memulai aksinya dengan meremas pantat montok guru wanita cantik itu, dan seketika desahan kembali berlanjut ""Ahhhhhhh"" dan kali ini niat awalnya yang akan melawan menjadi semakin hilang, dengan teknik ciuman adi yang membara dan juga rangsangan yang ia terima dari pantatnya yang diremas, membiarkannya menjadi pasif.
Aksi keduannya berlangsung sampai 5 menit, ketika adi sadar ada yang akan datang ke lantai empat, dia agak menyesal menghentikan aksinya karena dia sudah mulai masuk ke dalam roknya, dan yang lebih menjengkelkan, dia bisa merasakan ada air yang mulai menetes dari bawah sana.
""ahhhhhhh.....ha...ha..ha...."" keduannya memutuskan ciuman basah mereka dan saling memandang selama beberapa saat, dan kemudian di pecahkan oleh suara adi ""Akan ada orang yang menuju ke sini, nanti saja kita lanjutkan lagi"" berbisik adi dengan lembut di telinga guru cantik itu. Yang membuat guru cantik itu memerah dan segera bangkit merapikan pakaiannya.
Menatap adi yang kini sudah berdiri sambil membereskan pakaiannya juga, adi berpura-pura bertanya kepada guru wanita cantik itu "" Cantik, dimana ruang kepala sekolah?""
Dan dengan polosnya, saat masih terhanyut oleh gelombang gairah tadi dia menjawab, ""disana di bagian paling ujung dari koridor ini""
Mengangguk dan bergegas ke depan guru wanita itu, sadar adi mendekat kembali guru wanita itu menjadi terdiam, masih belum bereaksi dengan hal yang baru saja terjadi. ""Ini ucapan terima kasih ku"" mengecup dengan ringan pipi guru wanita itu. Yang kembali membuat merah wajahnya akibat aksi adi.
Adi yang tahu bahwa ada orang yang semakin dekat berjalan ke arah lantai ini, segera bergegas menuju ruang kepala sekolah, sambil tak lupa tersenyum menawan dan mengedipkan matanya kepada guru wanita itu.
Dan guru wanita yang telah di tinggal kan adi, masih berdiam diri berdiri dengan kaku di tempatnya, memandang bayangan adi yang telah memasuki ruang kepala sekolah.
Adi yang telah masuk ke dalam ruang kepala sekolah, segera menjelaskan maksud kedatanganya, dan memberikan dokumen yang telah ia persiapkan di awal. Setelah menerima persetujuan, sesaat kemudian kepala sekolah menelepon dan memberikan instruksi kepada bawahanya yang menerima telepon, untuk mengantarkan adi menuju ke kelasnya.
Menyerahkan adi seberkas kertas, dan dengan senyum ramah mempersilakan adi menuju kelas yang telah ditentukan.
Mengucap terima kasih dan mengingat ruang guru yang ditunjukan oleh kepala sekolah, adi berjalan menuju ke sana. Sesampai di ruang guru adi tidak bisa tidak menggelengkan kepala, karena tepat di depan ruangan ini, dia mencium seorang guru wanita cantik. Mengetuk pintu dan meminta ijin, ada suara seorang guru wanita yang agak familiar di telinganya, mengijinkannya masuk. Memasuki ke ruangan guru, dia melihat ruangan yang kosong dan ada suara yang memanggilnya dari sebuah ruangan di bagian paling pojok ruang guru ini.
Berjalan menuju asal dari suara itu, ada senyum di sudut bibir adi. Mengetuk ke sebuah ruangan yang memiliki sekat tinggi di sekitarnya, adi masuk ke dalam setelah menerima ijin. Dan saat melihat sosok di depannya yang sedang terlihat agak linglung saat menata berkas di depannya, ada senyum senang di dalam hati adi.
Mengangkat kepalanya dan melihat murid di depannya, guru cantik itu menjadi kaget, dan berbicara ""kamuuuu.....!"" ada ekspersi rumit di wajahnya dan ada sedikit rona merah di pipinya.
Adi yang melihat reaksi dari guru cantik ini, mendekati meja dan membalas, ""ada apa cantik? Bukankah ini takdir untuk kita bertemu kembali"" memandang dengan lurus di hadapan guru wanita itu.
Melihat gerakan adi, tanpa sadar mundur dari kursinya, dan dengan panik berbicara..."" jangan mendekat.....jangan mendekat kesini....cukup disitu"" berbicara dengan nafas yang agak sesak, karena panik dan teringat perasaan gairah di depan ruang.
Adi yang mendengar permintaan dari guru cantik ini tidak menggubris, dan kemudian malah berjalan mengitari meja untuk sampai ke depan guru wanita itu, guru wanita yang melihat sikap adi, menjadi semakin panik dimatanya dan tubuhnya tanpa sadar kembali mundur, tapi sayang dia terjebak oleh dinding di belakangnya.
Adi yang melihat itu, ada rasa senang di hatinya, dan semakin mendekati guru cantik itu, ketika dia sudah di depannya, adi mengengkat dagu cantik dari guru wanita itu, untuk menatap langsung ke arahnya ""mau apa kamu....""saat guru wanita cantik itu berbicara di depannya. Adi kembali dihembuskan oleh nafas harum yang telah ia rasakan sebelumnya, menyadari mangsa telah di depannya adi tidak membuang waktu lagi, menundukan kepalanya dan langsung membenamkan bibirnya ke bibir guru cantik itu ""dameee....emmmmmmmm"" perlawanan yang dengan mudah dipatahkan oleh adi.
Dengan skill ciuman yang ia bawa, dan remasan pingang dan pantat yang mulai gencar ia berikan, perlahan namun pasti guru cantik itu, mulai menanggapi adi dengan penuh gairah, karena menyadari dia tidak bisa melawan dan dia sudah hilang kendali oleh hasratnya, jadi dia memilih menanggapi dengan penuh semangat.
Adi dan guru wanita cantik itu terus berciuman dengan dalam dan hanya ada suara erangan yang memenuhi bilik itu. ""Emmmmmmm.....mucahhhhh...muach,... ahhhhhhhhhhh""
Desahan dari guru cantik ini semakin membuat adi panas, memasukan jari-jarinya ke dalam cd guru wanita cantik itu, adi mulai mengocok dengan lembut..""ahhhhhhh...dame...damee.....ahhhhhhhhhh"" ada perlawanan singkat saat tangan adi memasuki liang surgawi guru cantik itu, yang kemudian di tutup oleh ciuman intens dari adi, hingga beberapa saat kemudian....""ahhhhhh.....iku...iku.....cuminggggg"" erangan terendam dari guru cantik.
Dan kemudian adi melepaskan cengkraman dari guru wanita cantik itu, membuat dirinya jatuh ke dalam pelukan adi, dan adi membawanya ke kursi dan mendudukannya di atas pangkuannya. Melihat wajahnya yang lemah dan memerah.
Adi menyingkirkan helaian rambut yang menutupi pipinya, melihat wajah yang menawan itu masih lemas, sehabis climaks, adi mencium kembali pipinya dan berbisik. ""Cantik siapa namamu?"" berkata lembut adi di telinganya.
Guru cantik itu membuka matanya, dan ada perasaan malu, serta rasa sayang yang tak bisa ia jelaskan, yang kini memenuhi hati dan pikirannya, saat dirinya masih bingung dengan keadaanya saat ini. Dia terbangun dengan panggilan adi, seakan adi bukan lagi orang luar baginya dia menjawab, ""Hayashi"" katanya dengan wajah yang masih memerah.
Adi yang mendengar namanya tersenyum, dan menundukan kembali kepalanya, untuk mencium lagi bibir yang merah merona. ""Muachhhhhhhhhh.....emmmmmmmmm"" mencium dengan lembut dan singkat. Hingga adi melepaskan ciumannya dari bibir Hayashi, lalu berkata ""Mulai sekarang kamu wanita saya, ingat"' berkata dengan tegas dengan aura maskulin dan jantan. Hayashi yang mendengar perkataan adi merenung sebentar, hingga tak lama merasakan belaian lembut di pipinya, tampa sadar ia mengangguk *Ding Terdeteksi para meter Harem Hayashi 75 poin* dan kemudian terdengar lagi suara dari intan [Selamat Onicannnnnn... Hayashi telah jatuh cinta pada kakak] adi yang mendengar pemberitahuan intan dan juga notifikasi sistem menjadi senang.
""Ok, sayang sekarang kamu bisa duduk tegak kan"" berkata adi meminta Hayashi duduk tegak dan berbalik ke arahnya.
Hayashi yang mendengar perintah adi, hanya menuruti adi dengan lembut, setelah keduannya saling berhadapan kemudian adi berkata kembali ""Aku tahu, ini mungkin terlalu cepat untuk kita, terutama kamu sebagai guru dan aku murid, tapi karena aku sudah memutuskan dan kamu tidak keberatan, jadi sisanya semuannya serahkan saja pada ku ok"" berkata menjelaskan dan mencoba menyakinkan Hayashi yang kemudian adi mengecup dengan lembut kening Hayashi, Hayashi yang dicium lembut oleh adi di dahinya memejamkan mata, seolah menikmati momen spesial dirinya.
Dan tanpa sadar bersandar di pelukan adi, dan membenamkan dirinya ke dalam dada bidang adi, adi yang melihat tidakan Hayashi membalas dengan memeluk erat Hayashi dan mengelus dengan lembut punggungya.
Posisi mereka bertahan hingga 10 menit kemudian, dan sadar bahwa ia sudah agak terlambat untuk masuk ke kelas, terlebih mungkin sebentar lagi akan ada guru lain yang masuk. Jadi adi membangunkan Hayashi untuk merapikan pakaian mereka, dengan adi meminta nomer teleponnya untuk menghubungi Hayashi.
Setelah memeriksa semuanya dan tidak menemukan tanda-tanda sisa dari sesi cinta mereka, adi meminta Hayashi untuk mengantarkannya ke kelas yang di tunjukan kepadanya. Tentu sebelum ke luar dari kantor, adi kembali menikmati ciuman lembut nan gairah dari Hayashi dan setelah ciuman yang singkat namun memuaskan, adi dan Hayashi keluar dari ruang Guru.
Keluar dari dalam ruangan guru, Hayashi kembali bersikap seperti semula menjadi seorang guru cantik yang bermartabat, dengan adi kembali ke posisinya sebagai murid, berjalan di belakang Hayashi, hingga mereka sampai di lantai 3, berjalan ke arah lorong sebelah kiri, dan berhenti di depan kelas dengan tulisan 3A, Hayashi meminta adi untuk menunggu sebentar di luar dan dia masuk ke kelas, memberitahu guru yang sedang mengajar, dan tak berapa lama kemudian Hayashi keluar dari dalam kelas, melihat ke arah adi dan berbisik saat dirinya bergegas menuju kembali ke Ruang Guru, ""Hubungi aku nanti jam makan siang"" bisiknya pelan ke arah adi, dan kemudian berjalan dengan mantap meninggalkan koridor lantai 3.
Adi yang mendegar bisikan dari Hayashi hanya tersenyum manis, dan masuk ke dalam kelas. Saat adi masuk ke dalam kelas, dia disambut oleh bisikan senang dari beberapa siswi dan gumaman suara rendah atas ketidak sukaan dari beberapa anak laki-laki, menatap ke arah guru yang sedang mengajar, membungkuk sedikit dan menunggu instruksi selanjutnya dari sang guru kelas.
Saat adi menghadap ke arah siswa dan siswi di kelas, adi tertarik oleh seseorang, yaitu seorang siswi dengan rambut ungu dan wajah yang cantik namun dingin, ditambah tubuh yang sexy dengan ukuran payudara yang besar, yang membuat anak laki-laki pasti berfantasi. Menyadari bahwa ia tahu siapa wanita tersebut, ada senyum kemenangan di dalam hatinya.
""Ya, silakan perkenalkan diri kamu di depan kelas"" instruksi guru kelas tiba-tiba membangunkan lamunan adi. Terbangun dari lamunannya adi tersenyum di depan semua kelas, membungkuk dan memperkenalkan namanya ""Nama saya Adi Setiawan, saya murid pindahan dari Kyoto, senang bertemu dengan kalian, dan mohon bantuannya"" menutup perkenalan dengan sedikit membungkuk.
Dan tak lama guru di kelas memerintahkan adi untuk duduk di kursi paling belakang baris pertama, yang membuat adi semakin senang di dalam hatinya. Berjalan menuju kursinya dan duduk dengan tenang, mengangguk ke sebelah meja dengan senyum dan sekali lagi memperkenalkan dirinya ""Saya Adi Setiawan senang bertemu dengan mu"" dan kemudian ada suara yang manis tapi dingin dari sampingnya ""Senang bertemu dengan mu juga, saya Saeko Busujima"" mengangguk dengan pelan dengan sedikit senyum dibibirnya.