Malam harinya, Jihan dan Reza sudah berada di rumah sakit untuk menjaga Wisnu karena Yani sudah pulang kekediaman rumah Wisnu setelah Jihan menyuruh nya pulang, saat ini Jihan tengah menyuapi Wisnu bubur buatannya yang dibawanya dari rumah, Wisnu menatap Jihan dengan begitu lekat.
"Ayah, kenapa ayah menatap Jihan seperti itu?" tanya Jihan merasa berbeda dengan tatapan Wisnu kepadanya.
"Ayah, ingin melihat wajah putri kesayangan ayah yang cantik ini." ucap Wisnu menggoda Jihan dengan nada sedikit lemah.
"Ayah, semua wanita diciptakan cantik bukan putri ayah saja yang cantik." ucap Jihan membalas perkataan Wisnu.
"Tapi menurut ayah, kamulah yang paling cantik sayang, benarkan nak Reza?" tanya Wisnu melirik sekilas Reza yang tengah duduk di sofa.
Sementara Reza yang berada disofa, hanya mengamati ayah dan anak tersebut dengan obrolan mereka, Reza yang mendengar sepenggal kata Wisnu terlihat bingung maksud perkataan mertuanya, hingga Reza bertanya balik kepada Wisnu.