Alvin merasa kalah, saat Merry menyatakan kesediaannya untuk menikah dengan Alvin sebagai istri ke dua, meski Alvin sudah mengatakan bahwa Alvin hanya mencintai Audia, istrinya.
"Aku tidak keberatan menikah tanpa dasar cinta. Yang terpenting putriku mendapatkan status." Merry mengucapkannya dengan begitu yakin, di hadapan Prima dan Alvin.
"Kau hanya mengejar materi!" Alvin menunjuk Merry dengan gusar.
Merry hanya mengangkat bahunya. Seolah tidak peduli dengan sebutan Alvin.
Ternyata seperti ini Merry yang sesungguhnya? Bagaimana bisa, saudara kembarnya, Alvan, menjalin kasih dengan wanita matre seperti ini?
"Papa, Papa dengar sendiri? Merry hanya menginginkan uang Papa. Jika seperti itu, Al tidak perlu menikahinya. Beri saja Merry uang sebanyak yang dia mau." Alvin kembali menunjuk Merry, agar ayahnya membuka matanya.
Alvin tidak habis pikir, ayahnya masih bersikeras dengan perjodohan ini. Padahal jelas Merry mengakui tujuannya menikah dengan Alvin karena jaminan uang.