Hatiku semakin tak karuan rasanya begitu langkahku terus mengikuti Ivan yang menuntun kami ke suatu tempat. Arah jalan ini ... aku nyaris tak pernah mendatanginya, tapi aku pernah datang ke sini saat remaja dulu. Itu pun karena ayah dan ibu mengajakku untuk mengunjungi seseorang. Mungkinkah Ivan berniat mengajakku ke tempat itu? Tidak, aku harap pikiranku ini salah. Tidak mungkin Ivan mengajakku ke sana.
Namun, rupanya harapanku tinggal angan-angan begitu Ivan kini berhenti di depan sebuah pintu gerbang yang dalam kondisi terbuka.
"Ivan, kenapa kau membawa kami ke sini?!" tanyaku dengan meninggikan volume suara.
"Karena di sinilah Raja Vein berada. Mungkin Ratu juga sedang berada di dalam karena sejak kemarin Ratu tidak mau kembali ke kediamannya."