"Nenek Kaedh!" teriakku seraya aku berlari dan menghamburkan diri dalam pelukannya.
Ya, orang yang ingin kutemui itu adalah Nenek Kaedh. Sosok orang yang dulu banyak membantuku di masa lalu. Dia juga sempat mengajariku sihir dan yang paling penting berkat dia, aku mengetahui masa lalu tentang Zero saat masih hidup sebagai Pangeran Clidert. Karena Putri Phillica menitipkan buku berisi ingatan Zero pada Nenek Kaedh.
Kulihat Nenek Kaedh jauh lebih tua dibandingkan terakhir kali aku menemuinya, tapi aku lega karena dia baik-baik saja.
Nenek Kaedh membalas pelukanku. "Saya senang bisa bertemu dengan anda lagi, Putri."
Tanpa sadar aku menitikkan air mata, jika bertemu dengan Nenek Kaedh saja sudah membuatku bersedih seperti ini, apalagi nanti jika aku bertemu dengan orang tuaku. Mungkin aku akan menangis dengan histeris karena aku sangat merindukan mereka.
"Aku juga senang bisa bertemu dengan Nenek lagi."
"Itu, kan ...."