Aku pikir Zero akan mengajakku bercinta seperti kemarin malam saat di tenda, tapi rupanya pemikiranku lagi-lagi salah besar. Dia hanya mengajak mandi bersama dan setelah itu kami berbaring bersama di tempat tidur. Dia bilang aku tak boleh kelelahan dan ini waktunya untuk kami tidur.
Memang aku juga mulai mengantuk sehingga tak berkomentar apa pun lagi. Aku tidur di samping Zero dan seperti malam-malam biasanya, aku menjadikan dadanya sebagai bantalan. Rasanya sangat nyaman apalagi karena Zero yang mengusap-usap puncak kepalaku dengan lembut, sesekali dia akan mengecup puncak kepalaku seperti biasa yang dia lakukan jika kami sedang berbaring bersama. Hingga akhirnya aku pun jatuh tertidur.
Tidurku rasanya begitu nyenyak, mungkin benar yang dikatakan Zero, aku kelelahan setelah seharian ini banyak berjalan kaki. Aku tak tahu berapa jam sudah aku tertidur, satu-satunya hal yang membuatku terbangun karena tenggorokanku terasa kering, aku ingin minum.