Ketika malam tiba, aku dan Zero memutuskan untuk beristirahat. Kami mendirikan tenda tak jauh dari sungai. Aku yang memintanya agar mudah melakukan apa pun jika ada banyak air di dekat kami.
Kami sudah makan tadi, memakan bekal makanan instan yang kami bawa dari rumah. Walaupun Zero sudah membuat api unggun, karena udara malam yang berhembus di alam terbuka ini begitu dingin sampai menusuk ke tulang, api unggun pun terasa tak memberikan pengaruh apa pun. Kami tetap kedinginan. Mungkin ini juga dikarenakan kami belum terbiasa malam-malam begini berada di alam terbuka, mengingat biasanya kami sedang berbaring nyaman di ranjang berselimutkan kain tebal yang menghangatkan tubuh kami.
Katakan kami gila karena beberapa menit yang lalu, di dalam tenda, kami melakukan hubungan intim. Bukan apa-apa, hanya saja kami pikir dengan menyatukan tubuh maka kehangatan akan kami dapatkan. Dan, ya, hasilnya luar biasa karena kini aku tak merasa kedinginan lagi. Kurasa Zero juga demikian.