Inilah saatnya untuk membebaskan Zero dari kutukan. Aku harus berkonsentrasi tinggi karena itulah aku memejamkan kedua mata serapat mungkin. Lalu aku melafalkan ayat hina yang dulu digunakan Putri Phillica untuk mengutuk Zero. Aku pun harus membayangkan Zero terbebas dari kutukannya selama membacakan ayat hina ini.
"Sleep in darkness ... Lost in silence ... wake up in eternal kindness ... Light will guide you back ..."
Aku membuka kedua mata kembali ketika kurasakan sesuatu yang hangat menerpa tubuhku. Cahaya dari batu itu semakin bersinar terang hingga menyilaukan penglihatanku, tapi sebisa mungkin aku tetap menatap ke arah batu. Aku ingin mengetahui apa yang terjadi setelah ini.