Suasana sangat ramai karena suara genderang masih terdengar bertalu-talu dari ketiga kubu. Begitupun dengan seluruh prajurit yang bersiap menjalani peperangan ini semakin menyuarakan semangat juang mereka demi membela kerajaan mereka masing-masing.
"Yang Mulia, izinkan saya memimpin peperangan ini." Kupusatkan atensiku pada pemilik suara yang tiba-tiba menginterupsi ini yang ternyata adalah Octans. Aku terkejut dia menawarkan diri untuk memimpin pasukan ayahku padahal dia baru saja tiba di sini dan aku yakin dia pun masih belum tahu pasti penyebab peperangan ini bisa terjadi.
"Tentu saja, kau jenderal kesayangan dan kebanggaanku. Salurkan semangat juangmu pada seluruh prajuritmu. Tapi ingat kita bertugas di garis belakang karena pasukan dari Raja Damon yang akan bertugas di garis depan," titah ayahku tak menolak sedikit pun tawaran dari Octans.
"Baik, Yang Mulia, akan saya laksanakan perintah anda," sahut Octans seraya membungkukan tubuh penuh hormat.