"Baiklah, akan aku jelaskan ujian pertamanya." Votan mulai melangkahkan kaki dengan kedua tangan yang dia silangkan di depan dada, dia berjalan mondar-mandir di depanku membuat bola mataku bergulir ke sana kemari mengikuti setiap langkahnya.
"Aku akan memberikan tiga pertanyaan pada anda yang harus anda jawab dengan benar. Jika satu pertanyaan saja tidak bisa anda jawab dengan benar maka anda dinyatakan gagal dalam ujian ini. Dan maaf harus kukatakan ini tapi jika anda gagal dalam ujian pertama ini maka anda telah kehilangan kesempatan untuk bertemu dengan Prof. Salazar. Anda mengerti artinya?" Aku tak menyahut, aku terlalu terkejut mendengar ujian pertama ini tadinya kupikir aku harus bertarung satu lawan satu dengan Votan tapi rupanya perkiraanku meleset jauh. Aku hanya perlu menjawab pertanyaan yang diajukan Votan, kurasa ujian ini tak terlalu sulit meski resikonya sangat berat jika aku salah menjawabnya.