Begitu tiba di istana, salah seorang prajurit memberitahukan bahwa raja sedang menungguku di ruangan kebesarannya. Tanpa membuang waktu, aku bergegas menemuinya.
"Ke mana saja kau seharian ini, Giania? Semua orang mencarimu," tanya raja yang tidak lain adalah ayahku ketika kini aku sudah menghadapnya.
"Ma-Maaf Yang Mulia, seharian ini saya jalan-jalan di luar istana," jawabku beralasan, mustahil kukatakan baru saja menemui seorang penyihir dan belajar sihir darinya. Raja hanya menghembuskan napas malas sebelum kembali menatapku tajam.
"Persiapkan dirimu, besok kita harus berangkat ke suatu tempat," ucap raja yang membuatku mengernyit tak mengerti, pasalnya raja tidak mengatakan tempat yang akan kami tuju.
"Ke mana kita akan pergi, Yang Mulia?"