"Kamu—"
"Jangan pedulikan dia!" Kata Sheng Donglin, "Aku tidak ingin membuang energi untuk wanita murahan seperti dia."
Su Mo yang mendengarkan perkataan Sheng Donglin, dan ia pun langsung bersenang hati, "Ayo kita masuk saja."
"Iya." Sheng Donglin pun berbalik.
Gong Mo berkata dengan geram, "Sheng Donglin!"
Kemudian Sheng Donglin pun menoleh, dan ia melihat wajah Gong Mo yang penuh dengan kesedihan. Ia pun tak bisa menghentikan helaan napasnya dan seketika ingatan tentang kejadian selama dua tahun terakhir tiba-tiba muncul dalam sekejap. Jika bukan karena Sheng Nanxuan, saat ini ia masih bisa menjalin hubungan yang baik dengan Gong Mo.
"Sheng Donglin…" Gong Mo menatap Sheng Donglin dengan penuh rasa kecewa, kemudian ia bergumam, "Anggap saja aku bodoh, aku tolol, aku… mencintai orang yang salah…"
Su Mo mengetahui Sheng Donglin yang sedang menatap Gong Mo, kemudian ia pun langsung memegang lengan Sheng Donglin dengan tegang sembari berkata, "Donglin, ayo kita masuk."
"Ayo." Sheng Donglin berbalik dan akhirnya ia pergi begitu saja. Setelah itu Gong Mo langsung kembali ke taksi dengan bingung.
Sheng Nanxuan yang sejak tadi bersandar di sandaran kursi di dalam taksi sambil memainkan ponselnya, kepalanya pun tidak mendongak sama sekali. Meskipun ia tahu kedatangan Gong Mo ia tetap menundukkan kepalanya lalu ia berkata kepada sopir, "Jalan."
Sopir yang mendengarnya langsung mengemudikan mobilnya. Gong Mo menundukkan kepalanya sambil menangis tersedu-sedu. Sesaat kemudian, saputangan putih terbentang dari sampingnya. Seketika Gong Mo langsung menoleh dan melihat Sheng Nanxuan sedang mengulurkan saputangan padanya.
Sheng Nanxuan menatap Gong Mo dengan tatapan yang dingin. Dengan reflek Gong Mo pun mengambil saputangan itu, "Terima kasih…"
Gong Mo menyeka air matanya dan memaksa dirinya untuk tenang.
Sheng Nanxuan bertanya, "Ponselmu ada di dalam tas?"
Gong Mo menatap Sheng Nanxuan dengan ragu, lalu ia membuka tas yang baru saja diambilnya kembali dan mengeluarkan ponselnya.
"Berikan padaku!" Sheng Nanxuan langsung mengulurkan tangannya.
Dengan ragu-ragu Gong Mo memberikan ponsel miliknya kepada Sheng Nanxuan. Kemudian Sheng Nanxuan pun menyentuh layarnya supaya menyala. Lalu Gong Mo berkata dengan cepat, "Ada kata sandi…"
Detik berikutnya, Sheng Nanxuan dengan terampil memasukkan kata sandi ponsel Gong Mo, seketika itu juga ponselnya Gong Mo terbuka. Gong Mo sangat terkejut saat ia melihat Sheng Nanxuan bisa mengetahui sandi ponselnya, "Bagaimana kamu bisa tahu?"
Gong Mo menggunakan tanggal dan bulan kelahirannya untuk kata sandi di ponselnya. Apa itu berarti Sheng Nanxuan mengetahui hari ulang tahunku?
Sheng Nanxuan melirik Gong Mo kemudian ia berkata, "Karena aku ini hebat."
"..." Sheng Nanxuan hanya terdiam dan tidak berkata apa-apa, kemudian ia menekan layar ponselnya beberapa kali, setelah itu ia mengembalikan ponsel milik Gong Mo, "Ini nomorku. Aku akan menghubungimu. Jika ada urusan, kamu bisa menghubungiku."
"Kita masih perlu saling menghubungi?" Tanya Gong Mo sambil menatap Sheng Nanxuan dengan jengkel, "Sheng Nanxuan, aku tidak ingin terlibat masalah apapun denganmu lagi!"
"Aku takutnya ini tidak bisa terserah padamu." Sheng Nanxuan melirik perut Gong Mo yang rata, "Tadi malam kita melakukannya tanpa pengaman. Bagaimana jika kamu hamil?"
Seketika Gong Mo langsung tertegun saat Sheng Nanxuan berkata seperti itu kepadanya, kemudian dengan tergagap ia berkata, "A… aku… akan menggugurkannya.'
"Gong Mo!" Sheng Nanxuan tiba-tiba menerkam tubuh Gong Mo, satu tangannya mencubit keras dagu Gong Mo, "Jika kamu berani menggugurkan kandunganmu, aku akan membuatmu menderita seumur hidupmu!"
Gong Mo gemetar dan merasa bahwa Sheng Nanxuan tidak hanya mengancam, tapi pria ini pasti akan melakukan apa yang sudah dikatakan. Kakinya pun sampai terasa dingin karena ketakutan.
Sheng Nanxuan dengan lembut melepaskan Gong Mo, jari-jarinya mengelus rambut Gong Mo yang panjang dan bergelombang, "Jangan takut. Jika memang kamu hamil, aku akan bertanggung jawab. Ada aku, kamu tidak perlu takut dengan apa pun."
Bagaimana aku tidak takut? Sheng Nanxuan sangat mengerikan! Jangan sampai aku hamil, jangan sampai! Aku tidak ingin Sheng Nanxuan bertanggung jawab!
Oh iya! Tiba-tiba tatapan mata Gong Mo langsung memancarkan harapan. Setelah ini aku akan meminum pil pencegah kehamilan! Batinnya.
Tiba-tiba, tangan Sheng Nanxuan menempel di leher Gong Mo, lalu menggosok dengan lembut beberapa kali, yang membuat kulit Gong Mo terasa mati rasa.
"Jangan minum obat pencegah kehamilan setelah ini. Sangat berbahaya untuk kesehatan." Sheng Nanxuan menundukkan kepalanya dan menggigit telinga Gong Mo. Napasnya yang hangat pun menerpa kulit leher Gong Mo, "Apa kamu percaya dengan hidup ini? Mau mencoba takdir kita, tidak? Kita lihat, apa takdir akan menyatukan kita atau tidak."
"Ah!" Gong Mo mendorong Sheng Nanxuan supaya menjauh darinya, kemudian karena menyadari bahwa mobilnya berhenti, ia pun membuka pintu dan langsung turun.