Tiga belas tahun kemudian di kediaman Arga, Sienna sedang mengetuk-ngetuk pintu kamar Aleysa dan Theodor yang memang sampingan.
"Anak-anak ayo bangun," kata Sienna.
Alesya membuka pintu kamarnya sambil mengucek matanya.
"Pagi, Mama," kata Alesya sambil memeluk tubuh Sienna.
"Ayo mandi, Sayang, atau mau dimandiin sama bi Rina?" tanya Sienna.
"Maunya sama Mama," rengek Alesya.
"Iya abis Mama bangunin kakak kamu, Mama bantuin ya," kata Sienna.
Alesya masuk ke kamar dan berbaring kembali. Dia mau sama mamanya.
"Theodor, ini Mama. Ayo bangun, katanya mau jemput Kaila dulu baru ke sekolah. Nanti Kaila keburu pergi loh," kata Sienna
Ceklek
Pintu kamar terbuka menampilkan Theodor yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.
"Iya Mamaku sayang. Aku sudah kelar nih," balas Theodor sambil memakai tas ranselnya.
"Kamu langsung ke ruang makan ya. Mama masih ngurusin adik kamu. Nanti papa kamu bisa marah kalau belum pada di bawah," kata Sienna.
"Iya, Mama," balasTheodor.