Kapitel 221: Crazy Trouble Maker

Samuel yang sudah memotong mangga membawa mangga itu ke ruang makan. Ia menusuk mangga itu lalu menyodorkannya ke mulut Rebecca.

Rebecca menerima suapan itu dengan air mata yang tiba-tiba menetes.

Samuel mengernyitkan dahi melihat Rebecca yang menangis. "Ada apa? Apa mangga ini tidak enak?" tanya Samuel.

Rebecca menggeleng-gelengkan kepala. "Tidak kok. Aku cuma merasa bersyukur akhirnya kita bisa bersama," jawab Rebecca.

Samuel berdecak. "Kamu ini ya, aku udah bilang ke kamu kalau kita akan selalu bersama-sama selamanya," balas Samuel.

"Iya, aku cuma terharu saja," kata Rebecca.

***

Di tempat lain, Arga bersama teman-temannya, Roman dan Sienna sedang berada di dalam mobil yang melajy menuju bandara. Sepanjang di perjalanan, Sienna tidak berani berbicara apalagi di sampingnya ada Arga.

"Papa, maaf sudah menghilang lama sehingga Theo sendirian," lirih Sienna.