Satu minggu berlalu ....
Bryana terpaku menatap pantulan dirinya di cermin saat pelayan memakaikan veil di kepalanya. Dia sudah begitu cantik dan mempesona dengan mengenakan make up agak tebal dengan gaun pengantin strapless berwarna putih yang tidak dapat menyembunyikan lekukan indah tubuhnya. Jahitan berpola bunga-bunga dibuat memenuhi seluruh permukaan gaun itu. Wanita itu terlihat sederhana namun tetap elegan dan berkelas.
"Ya Tuhan, aku tidak menyangka bahwa engkau mewujudkan doa ku untuk menikah dengan Dean. Aku tidak berharap lebih dari sebuah kelanggengan dari pernikahan kami. Semoga ini menjadi pernikahan terakhir untukku dan kegagalan yang lalu tidak akan pernah terulang kembali." Bryana menunduk memanjatkan rasa syukur serta berdoa, hingga suara ketukan dari arah pintu terdengar tidak terlalu nyaring.