Sesampai nya di perpustakaan Raina memilih meja di pojok kanan dengan dinding yang berbahan dasar kaca menyediakan pemandangan danau yang indah. Raina mengeluarkan airpods dari dalam tas sandang nya dan memasang kan nya di telinga ia pun memutar lagu kesukaan nya dan mulai membuka-buka lembaran buku di atas meja yang di ambil nya dari rak tadi. Di saat tengah asik mendengarkan lagu daan membaca buku tiba-tiba ada yang meelepaskan airpods dari telinga kiri nya. Raina pun menoleh ke arah seseorang yang menganggu di tengah keasikan nya itu.
"Austin" ucap Raina
"kopi?" ujar Austin memeberikan segelas kopi dan duduk di depan Raina
"tentu " balas Raina tersenyum dan mengambil kopi yang di tawarkan Austin
Raina melepaskan airpods yang masih terpasang di telinga kanan nya dan memasukan nya kembali ke dalam tas.
"kau sendirian?" tanya Raina
"tadinya iya, sekarang sudah berdua " ujar Austin sambil menyeruput lagi kopi nya, Raina hanya tersenyum medengar jawaban Austin
"aku memang sering kesini setiap hari libur, terasa menenangkan" ucap Austin lagi.
Raina hanya mengangguk paham mendengar cerita Austin sambil menatap Austin dengan tatapan kagum
"mau jalan-jalan?" tawar Austin kepada Raina
"baiklah" ujar raina menerima tawaran Austin
Mereka berdua pun berdiri dari kursinya dan pergi keluar dari perpustakaan itu
"tunggu sebentar disini, jangan kemana-mana aku akan kembali" ujar Austin meninggalkan Raina di ayunan tepi danau. Austin berlari dengan cepat raina menatap austin hingga punggung nya menghilang. Raina mengayunkan ayunan dengan pelan dan melihat burung-burung yang terbang kesana kemari di atas danau
Drrrrtttt.......
ponsel Raina berdering terlihat Yasmin yang menelfon nya
"halo Yasmin"
"kau dimana?"
"aku di perpustakaan , ada apa?"
"kau bisa ke kampus sekarang? Kami rasa kami menemukan pentunjuk pria yang meneror mu!"
"benarkah? Baiklah aku akan segera kesana"
Raina pun mematikan telfon nya dan bergegas pergi ke kampus dia lupa bahwa Austin tadi meminta ia agar menunggunya.
"kemana raina?" ujar austin ketika tiba kembali ke lokasi ayunan itu. kepala nya mendongak kesana kemari melihat apakah ada raina.
"pak, apakah anda melihat wanita berambut panjang coklat menggunakan blouse biru dan celana jeans duduk di ayunan ini?" tanya austin kepada petugas kebersihan danau yang kebetulan lewat.
"aaahhh.. gadis itu? dia baru saja pergi pulang" ujaar petugas itu kembali melakukan pekerjaan nya.
Dengan perasaan kecewa austin tertunduk lesu
"bukankah aku meminta mu menunggu disini"
"ternyata untuk menunggu ku sebentar saja tidak berarti bagimu" Ujar Austin kemudian pergi meninggalkan tempat itu
*
Raina berlari ddengan tergesa-gesa menuju kelas bisnis di kampus karena Yasmin meminta nya untuk datang ke sana
"Raina sini" ujar Yasmin memanggil raina yag baru saja tiba
Raina berlari mendekati yasmin dengan napas yang terengah-engah karena berlari sampai keruangan ini.
"aku berhasil mencari tahu siapa pelaku itu dengan meminta video dari ruang monitoring" ujar Yasmin sambil menunjukkan video itu
"pelakunya menggunakan gelang health, bukankah ini gelang pasien RSJ dream?" Tanya Yasmin meyakinkan argumen nya kepada Raina.
Raina masih menatap pria itu seolah pernah melihat nya. Raina terperanjat kaget ternyata pria ini yang hampir melecehkan nya di malam puncak acara himpunan
"Brengsek siapa pria ini" ujar Raina dengan kesal
"Kenapa dia terus menganggu ku"
*
Sepulang dari kampus Raina dan Yasmin pergi ke kafe BBQ sambil minum bir
Raina melambaikan tangan kepada pelayan
"Anda ingin pesan apa nyonya" ujar pelayan itu mmeberikan daftar menu dan bersiap menulis pesanan mereka
" Satu paket BBQ dengan sambal yang sangat pedas dan dua botol bir" ujar Raina memberikan kembali daftar menu itu
"Hooo makanan pedasa sangat cocok untuk mood hari ini" ucap Yasmin tertawa.
Mereka menikmati minuman dan daging BBQ itu sampai Raina tergeletak hampir tidak sadarkan diri di atas meja
"Ra! Bangun Ra" ujar Yasmin mengoyang-goyang kan badan Raina.
Ternyata Raina sudah sangat mabuk hingga tidsk sadarkan diri
"Bagaimana aku membawanya?" Ujar Yasmin panik dan kebingungan. Ia kemudian teringat Austin dan menelfon nya berkali-kali tetapi austin tidak mengangkat nya
"Aisshhh... Kemana anak ini saat di butuhkan dia meghilang" ujar Yasmin geram dia pun berusaha mengangkat rara dari kursi hinga berkali-kali terjatuh
Akhirnya Yasmin terduduk menyerah
"Hahhhhh... Aku tidak bisa membawanya" ujar Yasmin setengah merengek kesal
"Kenapa dia pakai acara tidak sadar kan diri seperti ini sih!"
"Yaaa...."
"Raina!!!.."
"Raina Maxwell!!!!!"
Ternyata usaha yasmin tak kunjung membuahkan hasil, raina masih tertidur dengan pulas akibat efek dari alkohol itu. Kemudian yasmin teringat Juna
"Ah benar! Sir Juna " ujar Yasmin yang teringat dengan Juna yang bisa menolong nya dalam keadaan seperti ini
Yasmin merogoh ponsel nya dari dalam tas raina kemudian menelfon Juna
"Halo Raina" jawab Juna
"Halo sir, ini Yasmin"
"Yasmin? Ada apa ? Dimana Raina?" Tanya Juna heran
"Bisa kah kau membantu ku? Raina tidak sadarkan diri seperti nya dia sangat mabuk." Balas Yasmin menceritakan
"Dimana kalian sekarang?"
"kami sekarang di BBQ didepan kampus Sir,"
"Baiklah tunggu di sana akau akan kesana" ujar Juna mematikan telfon nya
Yasmin membereskan barang barang dan membayar makanan mereka ke kasir, Raina masih tertidur pulas di meja dengan mimpi indah nya
Triiinnnggg....
Bunyi gantungan pintu bergoyang karena pintu terbuka terlihat Juna dengan tergesa-gesa datang ke kafe itu
"Kenapa dia bisa sampai mabuk seperti ini" tanya Juna kepada Yasmin
" Dia melihat pria yang berada di CCTV itu sepertinya dia sangat kesal setelah melihat nya" ucap Yasmin menjelaskan.
Juna melihat raina yang tertidur dengan muka polos nya kemudian menggendong nya dan berjalan menuju mobil
"Biar rara aku yang antar, kau pulang duluan saja" ujar Juna dengan Yasmin
"Baiklah, hati-hati sir" ucap Yasmin dan masuk ke dalam mobil nya
Mereka berdua berpisah di sana.
Sambil menyetir Juna melihat raina yang sesekali mengerang seperti orang kesakitan, lalu tiba tiba menangis yang membuat Juna heran
"Seperti nya ida sangat mabuk" ujar juna kemudian menepikan mobilnya di depan sebuah swalayan
Juna membeli beberapa minuman pereda pengar dan kembali masuk ke dalam mobil.
"Raina.. minum ini, agar pengar mu sedikit reda" ujar Juna memberikan sebotol minuman obat pengar
Dalam keadaan tidak sada raina meraih obat itu dan meminum nya setelah habis juna mengambil botol kosong dari tangan raina dan meletakkan nya di dalam kantong plastik
"Hoeeeekkkkkk...."
Tiba-tiba Raina memuntahkan seluruh isi perut nya di dalam mobil itu
"Aiissssh..." Ujar Juna sambil dengan memasang muka masam
"Bagaimana bisa dia minum sampai sebanyak itu kalau dia tidak kuat minum" ujar Juna yang mulai kesal. Juna melihat pakaian Raina penuh dengan muntahan tidak mungkin dia mengantar Raina kerumah nya dengan keadaan seperti ini.
Juna pun berinisiatif membawa nya ke apartement nya
AYO KITA SIMBIOSIS MUTUALISME, SALING MENGUNTUNGKAN SATU SAMA LAIN DENGAN LIKE N KOMEN YANG MEMBANGUN JUGA PERLU!