App herunterladen
89.28% Lighting Master in DxD / Chapter 50: Bab 59

Kapitel 50: Bab 59

"Apakah kamu masih khawatir dengan Kiba-senpai, Rias-senpai?"

Koneko yang duduk di samping Rias tidak bisa menahan untuk bertanya ketika melihat Rias menghela nafas.

"Benar Koneko, apakah dia baik-baik saja ya..." Rias menghela nafas ketiga kalinya. Dia mengambil jeruk dan mengupasnya sebelum memakannya sendiri.

"Yah, jangan khawatir, aku yakin dia tidak akan pergi kemana-mana. Dia tidak cukup bodoh untuk pergi sendirian setelah aku peringati tadi," Alex mengatakan ini bukan tanpa alasan. Dia tadi sudah menempatkan pelacak di tubuh Kiba tanpa ada yang menyadarinya. Bukanya dia tidak percaya pada Kiba, hanya saja, dia khawatir jika dia bertemu dengan Freed pemegang Pedang Suci, Alex takut Kiba akan kehilangan ketenangannya dan dengan ceroboh menyerang Freed.

Rias memandangi Alex sebentar dan menghela nafas lagi. Dia kemudian bersandar di pundaknya dan berkata, "Terima kasih, Alex." Rias tidak tahu kenapa, tapi dia memiliki kepercayaan penuh pada Alex.

Itu namanya adalah 'Institusi wanita'.

Koneko yang melihat Rias bersandar di pundaknya, juga tidak mau kalah. Dia kemudian menyandarkan kepalanya di pundaknya dan mendengkur seperti kucing. Jika dia memunculkan ekornya, itu mungkin akan bergoyang-goyang.

Alex sudah terbiasa dengan ini, jadi dia tidak keberatan. Dia mengambil jeruk yang ada dimeja dan mengupasnya sebelum menyuapi keduanya.

Rias dan Koneko memakan jeruk darinya dengan senang hati. Mereka benar-benar suka dimanjakan olehnya sekarang.

Yuu yang sedang minum teh didepan keduanya tidak tahu harus berkata apa, di dalam hatinya dia tidak tahu emosi apa itu, tapi dia merasa sangat cemburu sekarang. Dia juga ingin bersandar di pundaknya tapi dia melihat sudah tidak ada tempat. Dia menghela nafas dan hanya bisa melampiaskan emosi rumit yang ada di hatinya ini dengan mengupas jeruk.

Alex memperhatikan ada yang aneh dari Yuu, tapi dia tidak bisa menebaknya karena wajahnya yang tanpa ekspresi. Jika dia mengetahui isi hati Yuu, dia mungkin akan menariknya ke pangkuannya dan mengelus-elusnya.

(//AN : Lolicon).

Alex kemudian memperhatikan Yuu mengupas jeruk untuk dimakan, dan dia tiba-tiba mengingat sesuatu dari Anime. Dia buru-buru menghentikannya mengupas jeruk dan berkata, "Yuu, kamu tidak boleh makan jeruk!"

Kata-kata Alex membuat mereka semua bingung. Bagaimana tidak? Anda menghentikan seorang gadis untuk memakan jeruk tanpa alasan yang jelas.

Yuu juga bingung dengan tindakanya. Dia kemudian menulis di catatannya dan menunjukannya, "Kenapa?"

"Itu karena kamu Necromancer. Necromancer memiliki alergi terhadap jeruk yang membuat mereka sakit," kata Alex menjelaskan.

Sebenarnya bukan saja Necromancer yang alergi jeruk, tapi semua orang yang berada di Underworld. Terus kenapa Alex menjelaskan hanya Necromancer yang memiliki alergi? Itu karena Underworld dunia Yuu berbeda dengan Underworld dunia ini, dan Alex merasa terlalu sulit untuk menjelaskan tentang dunia berbeda kepada mereka.

"Kamu makan ini saja." Alex menyerahkan coklat batangan kepadanya.

Yuu menatap coklat yang ada ditangannya. Dia sudah tahu apa itu coklat, tapi dia belum pernah memakannya, temannya dulu mengatakan bahwa coklat ini enak jadi dia mencoba mengambilnya dan memakannya. Ketika dia merasakan coklat dimulutnya, rasa manis membanjiri mulutnya. Dia memakanya lagi dengan cepat sebelum itu habis dan mengulurkan tangannya ke Alex.

Alex tersenyum dan memberinya coklat lagi. Dia tiba-tiba mengingat Ophis yang memberi reaksi sama seperti Yuu dan tidak bisa tidak merasa rindu padanya.

***

"Achu!" Ophis yang sedang memakan coklat yang diberikan Alex dulu tiba-tiba bersin dengan imut.

"Ophis-sama, apakah kamu baik-baik saja?" Le Fay yang berada disampingnya khawatir ketika melihat Ophis bersin. Dia bertanya-tanya apakah pemimpinnya telah sakit.

"Aku baik-baik saja," kata Ophis sambil menggelengkan kepalanya kepada Le Fay. Dia kemudian ingin memakan coklatnya lagi tapi di hentikan oleh Le Fay.

"Ophis-sama, jangan makan terlalu banyak!"

***

Sore hari, Akademi Kuoh, Klub ORC.

"Alex-kun, kita bertemu lagi!"

Irina melompat pada Alex dan memeluknya.

"Baik, baik. Sekarang bisakah kamu lepaskan aku? Kita akan menghadapi Kokabiel sekerang," kata Alex berusaha melepaskan payudaranya.

"Kamu sangat tidak menyenangkan," kata Irina sambil menggembungkan pipinya.

"Irina, kita harus serius sekarang. Kita tidak tahu Kokabiel akan menyerang kota, jadi kita harus waspada," kata Xenovia yang berada di belakangnya.

"Ehhh? Kalian berdua sangat tidak menyenangkan..."

Xenovia menghela nafas dan bergumam dengan suara rendah, "Kenapa aku mendapatkan teman seperti dia..."

Alex bisa mendengar Xenovia tapi tidak mengatakan apa-apa. Dia juga tahu kepribadian Irina membuatnya menghela nafas didalam.

"Ngomong-ngomong apakah kamu benar-benar kekasih masa kecil Alex?" Rias bertanya dengan penasaran. Bagaimanapun dia adalah kekasih barunya, jadi dia penasaran dengan saudara pertamanya.

"Benar! Kamu pasti salah satu kekasih Alex kan? Senang bertemu denganmu, namaku Shido Irina. Kamu bisa memanggilku Irina!" Irina berkata sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

Rias sebenarnya tidak menyukai proposal untuk berteman dengan bawahan Greja, tapi untuk Irina dia pengecualian. Dia menjabat tangannya dan berkata, "Ya, senang bertemu denganmu, Irina. Namaku Rias Gremory. Kamu juga bisa memanggilku Rias."

Irina tersenyum padanya. Dia kemudian menoleh ke Koneko dan berkata, "Apakah kamu Koneko adiknya Alex-kun?"

Koneko menganggukan kepalanya dan berkata, "Senang bertemu denganmu. Namaku Hyoudou Koneko, aku adik Nii-san, dan juga... Kekasihnya..." Dia entah kenapa sedikit malu ketika memprolasikan tentang menjadi kekasihnya.

Irina membuka mulutnya lebar-lebar. Dia tidak menyangka Alex akan menaruh cakarnya pada Koneko. Dia melihat tubuh Koneko yang masih kecil dan bertanya-tanya apakah Alex memiliki fetish lolicon.

Alex bisa melihat pikiran Irina hanya dengan melihat ekspresi wajahnya. Dia menghela nafas dan tidak menyangkalnya, dia tahu bahwa dia mencintai Koneko serta tubuhnya juga, yang membuat dia meragukan dirinya sendiri apakah dia lolicon atau tidak. Dia menggelengkan kepalanya dengan keras dan lebih baik tidak terlalu banyak berpikir. Selama dia mencintai dia, itu tidak akan menjadi masalah!

Tidak tahu apa yang ada dipikiran Alex. Ketiganya mulai berbicara satu sama lain untuk membuat hubungan mereka lebih erat.

Issei yang melihat ini tidak bisa tidak merasa iri dengan Anikinya. "Sial! Aku juga ingin haremku sendiri..." Issei menangis diam-diam.

"I - Issei-san..." Asia tidak tahu harus berbuat apa ketika melihatnya. Dia ingin membantunya, tapi dia tidak bisa karena yang mencintai Issei hanya dia sendiri. Dia kemudian memutuskan memeluk lengannya dan berharap agar tidak sedih lagi.

"Issei-kun..." Kiba hanya bisa menepuk pundaknya dengan kasihan.

*SRING!*

Tiba-tiba mereka merasakan sebuah penghalang besar menutupi seluruh sekolah.

"Apakah Kokabiel benar-benar menyerang!?" Xenovia terkejut ketika merasakan penghalang kuat yang membuat mereka semua tidak bisa keluar dari Akademi.

Alex, Rias, dan Koneko saling memandang sebelum menganggukan kepala mereka.

"Ayo keluar!" Rias memerintahkan semua orang untuk keluar.

Mereka semua mengangguk dengan wajah serius dan tahu bahwa pertarungan ini mungkin akan sulit.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C50
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen